Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
Orang seperti ini, memiliki karater sifat selalu mencari-cari kesalahan orang lain. Yang dia lihat hanyalah keburukan orang dibelakangnya. Ketika dihadapkan kepada orang tersebut dia malah memuji-muji orang itu seperti menjilat.
Diartikan al-hamz dan al-lamz penghacuran, karena memang bagi mereka yang memiliki sifat ini, akan mendapatkan azab yang dapat menghancurkan mereka.
ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
Yaitu orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.(QS. Al-Humazah : 2)
Penyebab adanya sifat ini pada diri seseorang adalah suka mengumpulkan harta dan menghitungnya. Ia memandang harta adalah segala-galanya. Dengan kekayaan yang melimpah dia bisa mendapatkan segala yang ia inginkan. Dalam padangan hidupnya, kemuliaan, ketinggian derajat, harkat dan martabat hanya ada dalam harta. Orang yang mempunyai harta yang sama dengannya ia akan puji-puji. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai harta akan terhina dimana-mana.
Setiap dia mendapatkan tambahan harta, sehingga hartanya semakin banyak, pada waktu itulah timbul kecongkakan untuk menghina orang lain. Setiap orang yang datang kepadanya ia terima dengan rasa curiga dengan memandang renda orang tersebut.
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. (QS. Al-Humazah : 3)
Ini merupakan puncak dari sikap hidupnya. Ia menyangka, dengan harta yang dia miliki akan melanggengkan hidupnya. Ia terpesona dengan berbagai keistimewaan yang ia dapat sehingga ia lupa, bahwa kehidupan ini pasti akan berakhir. Ia lupa diri, dan memandang hidup ini akan terus selama- lamanya. Karena ia merasa bahwa dengan harta itu dia terpelihara dari gangguan penyakit, terpelihara dangguan keamanan dan bahaya kelaparan. Sehingga ia tidak mau terpisah dari hartanya.
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya di benar-benar akan dilemparkan ke dalam neraka hutamah.Dan tahukan kamu apa neraka hutamah itu, yaitu api yang disediakan Allah untuk dinyalakan.Yang membakar sampai kehati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. Sedangkan mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang. (QS. Al-Humazah : 4-9)
Disini, Allah dengan kasih sayangnya kembali mengingatkan, bahwa perbuatan mengupat dan mencela itu janganlah dilakukan. Jika sudah terlanjur di buat maka jangan di teruskan, segera berhenti dan bertaubat.
Jika perbuatan itu diteruskan tentu mendapatkan balasan berupa siksaan yang peroleh di dalam neraka yang disebut dengan neraka hutomah. (na’uzubillah).
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَقَرَابَتِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.