REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menjelaskan bahwa Allah SWT mempunyai alasan mengapa melapangkan rezeki kepada sebagian orang dan menyempitkan rezeki kepada sebagian orang. Alsannya karena Allah SWT Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya, dan Allah SWT yang berkuasa menentukan rezeki bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surah Al-Ankabut Ayat 62.
اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki) baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al-Ankabut: 62)
Ayat ini mengandung arti, Allah yang melapangkan rezeki, baik material maupun non-material, bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, dan Dia pula yang membatasi baginya semata demi kemaslahatan hamba-Nya itu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, antara lain, mana bentuk pekerjaan yang memberi maslahat atau tidak, juga rezeki mana yang maslahat dan yang tidak maslahat.
Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, pada ayat ini, Allah menyatakan bahwa Dialah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dia sendiri yang berkuasa untuk menentukan rezeki, sehingga orang-orang yang beriman tidak perlu enggan berhijrah karena takut miskin.
Allah memberi rezeki di mana saja mereka berada, baik di negeri sendiri, maupun di negeri orang atau dalam perjalanan, bahkan ketika mereka ditawan musuh.
Allah berfirman, "Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh." (Az-Zariyat: 58)
Ayat ini selanjutnya menyatakan bahwa Allah mengetahui segala kemaslahatan makhluk-Nya. Dia juga mengetahui orang-orang yang mengerjakan amal soleh karena banyak dianugerahi rezeki, dan mengetahui orang-orang yang membuat kerusakan dan kemungkaran dengan kekayaan yang telah dianugerahkan Allah kepada mereka.
Ayat ini dapat pula dihubungkan dengan pernyataan orang-orang musyrik pada ayat sebelum ini, Allah menyatakan kepada orang-orang musyrik, "Siapa yang menciptakan dan menguasai alam semesta ini?" Mereka tidak mendapatkan jawaban, kecuali tunduk dengan menetapkan bahwa Allah Yang Maha Esa yang menciptakan dan menguasai seluruh makhluk. Jika mereka telah mengakui hal itu, mengapa mereka masih ragu siapa yang menanggung rezeki seluruh makhluk itu.
Jika mereka mengatakan bahwa Allah yang melapangkan dan menyempitkan rezeki kepada makhluk-Nya, tidak ada yang lain, kenapa mereka masih menyembah dan meminta rezeki itu kepada berhala-berhala?
Allah selanjutnya menjelaskan bahwa Dia membedakan hamba-hamba-Nya dalam hal pemberian rezeki, karena Allah lebih mengetahui kemaslahatan mereka. Pemberian itu harus disesuaikan dengan keadaan mereka masing-masing.