REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan dan ulama asal Turki Badiuzzaman Said Nursi mengutip beberapa ayat Alquran yang menujukkan bahwa pada Hari Kebangkitan nanti, amal manusia tertulis dalam satu lembaran catatan amal.
اِذَا السَّمَاۤءُ انْشَقَّتْۙ
"Apabila langit terbelah" (QS Al-Insyiqaq [84]: 1)
وَاِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْۖ
"Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar," (QS. At-Takwir [81]:10)
Nursi menjelaskan, ayat tersebut bermakna bahwa pada hari kebangkitan nanti, semua amal manusia tertulis dalam satu lembaran catatan amal. Persoalan ini sangat menakjubkan. Sulit bagi akal untuk memahaminya.
Namun, lanjut dia, surat tersebut sebagaimana menjelaskan kondisi kebangkitan di musim semi serta pada berbagai tempat ia memiliki sejumlah contoh, maka model dari penebaran lembaran amal dan sejenisnya sangat jelas.
Nursi menuturkan, setiap buah, setiap rumput, dan setiap pohon memiliki aktivitas, aksi, tugas, pengabdian, dan tasbih dengan bentuknya yang dengannya asmaul husna menjadi terlihat. Seluruh aktivitas tersebut termasuk ke dalam sejarah hidupnya dalam seluruh benih dan bijinya.
Semuanya akan terlihat pada musim semi yang lain, di tempat yang lain. Dengan kata lain, sebagaimana dengan sangat fasih ia mengingatkan pada perbuatan induknya lewat bentuk lahiriahnya, ia juga menebarkan lembaran amalnya dengan kemunculan ranting, mekarnya daun, dan buah.
"Ya, Dzat yang melakukan hal tersebut di hadapan kita dengan penuh hikmah, penjagaan, penataan, pemeliharaan, dan kelembutan," kata Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul Risalah Kebangkitan terbitan Risalah Nur halaman 152-153.
"Demikianlah, engkau bisa menganalogikan yang lain dengan cara yang sama. Jika engkau memiliki kekuatan untuk menarik kesimpulan, lakukanlah!" jelas Nursi.