Jumat 12 Aug 2022 22:15 WIB

 Amalkan Bacaan Ini Jika Ingin Dijauhkan dari Sihir

Islam mengajarkan umatnya untuk berlindung kepada Allah SWT.

Rep: Alkhaledi Kurnialam / Red: Agung Sasongko
Berdoa (Ilustrasi)
Foto:

2. Membaca Surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas pada setiap selesai sholat lima waktu

Dianjurkan membaca Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, dan Surat An Naas pada setiap selesai sholat lima waktu. Dianjurkan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah subuh dan di awal malam sesudah shalat Maghrib, dan sebelum tidur. 

3. Membaca surat Al Baqarah ayat 285-286 pada permulaan malam

Kemudian dianjurkan juga bagi Muslim untuk membaca dua ayat terakhir surat Al Baqarah ayat 285-286 pada permulaan malam. Hal ini sesuai sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:

“Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya (sebagai pencegah dari segala kejahatan).\"’

Adapun ayat-ayat itu adalah sebagai berikut: 

آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (286)

āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami\'nā wa aṭa\'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr. Lā yukallifullāhu nafsan illā wus\'ahā, lahā mā kasabat wa \'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil \'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ \'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa\'fu \'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā \'alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement