Selasa 31 May 2022 12:05 WIB

Delapan Penyebab Kufur Nikmat dalam Hadits

Syukur adalah kunci ketenangan dan kebahagiaan hidup.

Ilustrasi Harta Warisan. Delapan Penyebab Kufur Nikmat dalam Hadits
Foto:

Kurang beribadah

Seseorang yang fokus dan memaksimalkan dirinya dekat dan beribadah pada Allah Swt. berdampak pada dimudahkan dan dilapangkannya akan urusan dunia.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا عِمْرَانُ ابْنَ زَائِدَةَ بْنِ نَشِيطٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي خَالِدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يا ابنَ آدمَ : تَفَرَّغْ لعبادَتِي أملأْ صدركَ غِنًى وأسُدُّ فقرَكَ ، وإِنْ لَّا تفعلْ ملأتُ يديْكَ شُغْلًا ، ولم أسُدَّ فقْرَكَ (رواه ابن ماجه)

“Telah menceritakan kepada kami (haddatsana) Muhammad bin Abdullah haddatsana Imran bin Zaidah bin Nasyith dari Ayahnya dari Abu Khalid dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw. Bersabda: Allah Swt. berfirman: Wahai manusia! Habiskan waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kecukupan dan akan Aku tutup kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukannya, maka akan Aku penuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak akan tutup kefakiranmu” (HR. Ibnu Majah).

Hadis ini terekam dalam Sunan Ibni Majah, no. 4107; Shahih Ibn Hibban, no. 393; Musnad Ahmad, no. 8696; dan Sunan at-Tirmidzi, no. 3489.

Jarang berdoa

Selain memaksimalkan diri beribadah, berdoa adalah bagian penting dan inti dari ibadah. Semakin malas dan jarang berdoa, akan semakin sulit kita mengenal dan menjadi hamba Allah yang bersyukur. Padahal rantai kesuksesan adalah ikhtiar optimal dan doa maksimal. Menurut Ibnu Mas’ud, Rasul tidak pernah sekalipun meninggalkan rutinitas berdoa pada Allah Swt.:

حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (رواه مسلم)

“Telah menceritakan kepada kami Waqi’ haddatsana Israil dari Abu Ishaq dari Abi Al-Ahwash dari Abdullah bahwa Nabi SAW bersabda : Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, keterjagaan, dan kekayaan.” (HR. Muslim)

Hadis ini terekam dalam Shahih Muslim, no. 2725; Sunan at-Tirmidzi, no. 3489.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement