Jumat 20 May 2022 07:36 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Kerugian Bagi Pendendam

Dendam merupakan sifat yang berbahaya.

Naskah Khutbah Jumat: Kerugian Bagi Pendendam
Foto:

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Salah satu penyakit di dalam hati yang sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang adalah adanya rasa dendam. Dendam adalah rasa marah dalam diri seseorang yang sangat kuat dan disertai dengan keinginan kuat untuk membalas atau menyakiti orang lain.

Suatu perasaan ingin membalas perbuatan orang yang menyakitinya dengan sesuatu yang sama atau jauh lebih menyakitkan. Adalah suatu hal yang sangat manusiawi, ketika seseorang diperlakukan tidak baik atau disakiti oleh orang lain kemudian timbul perasaan tidak nyaman dan terkadang membuat bekas luka di dalam hati.

Lebih-lebih jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat dipercaya. Namun jika hal tersebut menimbulkan rasa dendam dan ingin membalas untuk menyakitinya, maka itu merupakan sifat yang berbahaya, yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan baru dan dosa yang tak kunjung berhenti.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Ada banyak kerugian bagi orang yang mempunyai perangai pendendam, antara lain:

Pertama, dibenci oleh Allah, sebagaimana sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

أَبْغَضُ الرَّجُلِ إِلَى اللهِ أَلَدُّ الْخِصَامِ

“Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim).

Pendendam dibenci Allah karena selalu menyimpan keburukan dalam hatinya, seorang yang memiliki dendam selalu berupaya agar orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan balasan yang setimpal atau jauh lebih berat. Hal demikian juga menunjukkan bahwa orang tersebut tidak atau kurang beriman pada hari akhir yag telah dijelasan oleh Allah akan mendapat keadilan bagi semua hamba Nya, barang siapa yang disakiti dan tidak membalas, maka Allah yang akan membalasnya di akherat.

Kedua, dendam akan memutus silaturahmi, dan menumbuhkan permusuhan. Sudah barang tentu kalau seseorang menaruh dendam kepada orang lain, maka secara otomatis hubungan persaudaraan dan kasih sayang akan terputus. Dan orang memutus silaturrahmi diancam tidak akan masuk surga sebagaimana sabda Nabi saw dari Jubair bin Muth’im ra.

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ، يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)

‘Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi’. (Muttafaq ‘Alaihi).

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement