Selasa 26 Apr 2022 16:05 WIB

Tafsir Surat Al-Hijr Ayat 85: Penciptaan Langit-Bumi dan Kepastian Datangnya Kiamat

Sebab yang menjadikan iman dan kafirnya seseorang hanyalah Allah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Fenomena Bulan Supermoon yang juga disebut sebagai super pink moon menghiasi langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020) dini hari. Tafsir Surat Al Hijr Ayat 85: Penciptaan Langit-Bumi dan Kepastian Datangnya Kiamat
Foto: Antara/Rahmad
Fenomena Bulan Supermoon yang juga disebut sebagai super pink moon menghiasi langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (8/4/2020) dini hari. Tafsir Surat Al Hijr Ayat 85: Penciptaan Langit-Bumi dan Kepastian Datangnya Kiamat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Al Hijr Ayat 85 menegaskan penciptaan langit dan bumi beserta isinya dengan kebenaran. Tafsir ayat ini menjelaskan bahwa semua itu diciptakan sesuai dengan pengetahuan dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya.

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّۗ وَاِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيْلَ

Baca Juga

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan kebenaran. Dan sungguh, Kiamat pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (QS Al-Hijr: 85)

Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menerangkan bahwa Allah menciptakan semua yang ada di langit dan di bumi ini, bukan untuk berbuat aniaya dan zalim kepada seluruh penduduk atau makhluk, seperti yang dilakukan terhadap umat dahulu yang durhaka. Allah menciptakan itu semua sebagai bukti-bukti kekuasaan-Nya agar manusia mau beriman.

Allah menciptakan benda-benda tersebut dengan maksud dan tujuannya, sesuai dengan pengetahuan dan kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya. Demikian pula kisah-kisah umat yang dahulu disampaikan agar dijadikan iktibar, tamsil, dan ibarat bagi orang-orang yang mau percaya kepada kekuasaan dan kebesaran Allah.

Kemudian, Allah SWT menegaskan hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan sedikit pun. Karena pada waktu itulah Allah menyempurnakan balasannya kepada manusia sesuai dengan perbuatan yang telah mereka lakukan. Perbuatan baik dibalas dengan surga, sedang perbuatan buruk dibalas dengan azab neraka.

Allah memperingatkan jika manusia tidak mau beriman kepada Allah dan Nabi Muhammad, serta tidak mau mengambil pelajaran dan pengalaman yang telah dialami umat-umat yang dahulu. Maka, Rasul diperintahkan untuk berpaling dari mereka, dan memperlihatkan sikap yang baik, budi pekerti yang tinggi, serta memaafkan tindak-tanduk mereka yang tidak wajar terhadapnya.

Ayat ini menerangkan sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang dai khususnya dan seluruh kaum Muslimin pada umumnya dalam menyampaikan agama Allah dan menghadapi orang-orang yang durhaka. Kaum Muslimin hanya berkewajiban menyampaikan agama Allah, dan tidak diharuskan memaksa dan menjadikan mereka (orang-orang durhaka) beriman. Sebab yang menjadikan iman dan kafirnya seseorang hanyalah Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement