Selasa 30 Sep 2025 08:26 WIB

Kedermawanan Dua Sahabat Nabi yang Menjadi Sebab Turunnya Ayat Alquran

Selayaknya manusia tidak berberat hati untuk membantu saudara lainnya.

Kisah Nabi Muhammad dan Sedekah Satu Butir Gandum (ilustrasi)
Foto: pixnio
Kisah Nabi Muhammad dan Sedekah Satu Butir Gandum (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Rezeki harta yang banyak itu sesungguhnya bukanlah suatu kehebatan manusia itu sendiri. Allah SWT melebihkan sebagian hambaNya rezeki harta yang berkecukupan sebagai bukti kuasa Allah.

Maka, sudah selayaknya manusia tidak berberat hati untuk membantu saudara lainnya. 

Baca Juga

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 261 berbunyi: 

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ 

وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Matsalulladzina yunfiquna amwalahum fi sabilillahi kamatsali habbatin anbatat sab'a sanabila fi kulli sunbulatin mi-atu habbatin wallahu yudhaifu liman yasya-u wallahu wa-si'un alim.". 

Yang artinya: "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah adalah dengan butir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji. Allah (terus-menerus) melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karuniaNya) laga Maha Mengetahui."   

Prof Quraish Shihab dalam karyanya Tafsir Al-Mishbah mengemukakan, ayat tersebut turun berkaitan dengan kedermawanan Sayyidina Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Kedua sahabat Rasulullah itu datang membawa harta mereka untuk membiayai perang Tabuk. 

Utsman menanggung sepertiga biayanya. Seluruh hartanya ia sumbangkan sehingga mencapai 900 ekor onta dan 100 ekor kuda. Belum lagi uang yang jumlahnya ribuan dirham. Sementara sahabat Abdurrahman bin Auf mendonasikan ratusan keping emas.   

Bahwa ayat tersebut turun menyangkut mereka, kata Rasulullah, kendati demikian janji pelipatgandaan pahala juga berlaku untuk setiap Muslim.   

Di sisi lain, ayat tersebut berpesan kepada yang berpunya untuk tidak merasa berat membantu. Karena apa yang dinafkahkan akan tumbuh berkembang dengan berlipat ganda. 

Perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari orang-orang yang menafkahkan harta mereka dengan tulus di jalan Allah, adalah serupa dengan keadaan yang sangat mengagumkan dari seorang petani yang menabur butir benih. 

Sebutir benih yang ditanamnya meunumbuhkan tujuh butir, dan pada setiap butir terdapat eratus biji. Menurut beliau, dengan perumpamaan yang mengagumkan itu, sebagaimana yang dipahami dalam kata matsal, ayat ini mendorong manusia untuk berinfak. 

 

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement