Senin 25 Aug 2025 12:03 WIB

Rezeki Seret karena tak Pernah Mendoakan Orang Tua?

Dianjurkan untuk selalu mendoakan orang tua baik saat hidup maupun meninggal.

Umat muslim berdoa saat bulan Ramadhan di Masjid Yeni, Istanbul, Turki, Sabtu (1/3/2025). Ilustrasi Ramadhan
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Umat muslim berdoa saat bulan Ramadhan di Masjid Yeni, Istanbul, Turki, Sabtu (1/3/2025). Ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO – Ulama fikih Syekh Imam Abdullah al-Hadad mengatakan dalam bukunya, Sabilul Iddikar, mengatakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang anak adalah jangan lupa selalu mendoakan orang tua, baik orang tua yang masih hidup maupun meninggal.

“Ada yang dinukil riwayat dari Sayyidina Ali. Ada seorang anak muda yang hidupnya ibarat rezekinya seret, tidak lancar, dia lapor ke Ali, ”Ya Amiral Mu’minin, saya ini kok hidupnya rezekinya seret?,” kata K.H. Arja Imroni Katib PWNU Jawa Tengah dalam video bertajuk Amalan agar Meringankan Siksa Kubur Orang Tua yang Sudah Meninggal di kanal Youtube NU Online.

Baca Juga

Lalu Ali bertanya dalam riwayat itu, “Apakah kamu suka mendoakan orang tuamu?”. Anak muda itu menjawab, “sama sekali tidak.” Kemudian Ali menjawab, “Itu penyebab rezekimu tidak lancar, tidak pernah mendoakan orang tua.”

“Penting diingat, bagi anak-anak muda, kalau mau hidup baik, doakan orang tua, paling tidak singkatnya rabbighfirli liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shagiiraa. Apalagi kalau orang tuanya sudah wafat,” ujar dia.

Arja menjelaskan ada sebuah nasihat dari Sayid Abdullah al-Hadad. Dia pernah mengatakan, “Jika Anda tidak sempat membaca Alquran utuh, tidak sempat membaca ayat-ayat panjang, kalau bisa membaca surat al-Ikhlas 11 kali setiap hari. Kalau tidak bisa setiap hari, sepekan sekali setiap malam Jumat. Jika masih tidak bisa juga, sebulan sekali agar pahalanya dikirimkan ke orang tua."

Paling tidak, ini yang bisa dilakukan oleh seroang anak dengan membaca surat al-Ikhlas 11 kali tidak memakan waktu banyak. Selain itu, amalan tersebut juga terbukti dalam mukasyafah atau penyingkapan hal ghaib al-Hadad sangat menyenangkan bagi ahli kubur.

“Ilmu Insya Allah bermanfaat, hidup Insya Allah dilapangkan rezekinya. Amalan sederhana tapi manfaatnya banyak untuk kita atau orang yang sudah wafat,” ujar dia.

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement