Kamis 24 Jul 2025 14:00 WIB

10 Kalimat Thayyibah Penenang Hati yang Diajarkan Rasulullah SAW, Singkat Padat tapi Bermakna

Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan untuk Muslim.

Ilustrasi dzikir.
Foto: Muhammad Rizki Triyana/RepublikaTV
Ilustrasi dzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Syekh Ali Jumah mantan Mufti Besar Republik Mesir dan anggota Dewan Ulama Senior di Al-Azhar, mengungkapkan sepuluh kalimat thayyibah (ucapan baik) yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam berbagai haditsnya.

Dia menjelaskan, karena jika hati sehat, maka dia akan dapat menerima berbagai asupan yang masuk berupa berupa kekhusyukan, pengetahuan, serta Allah membukakan sesuatu kepadanya yang dapat digunakan untuk memahami kehendak Allah untuk ciptaan-Nya, kehendak Allah untuk hamba-hamba-Nya, dan kehendak Allah untuk ibadah-Nya.

Baca Juga

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ النُّعْمَانِ بْنِ بِشِيْر رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: (إِنَّ الحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنيْنَهُمَا أُمُوْرٌ مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيْرٌ مِنَ النَّاس، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدِ اسْتَبْرأَ لِدِيْنِهِ وعِرْضِهِ، وَممَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِيْ الحَرَامِ كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيْهِ. أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمَىً. أَلا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ، أَلاَ وإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهيَ اْلقَلْبُ

Dari Abu ‘Abdillah Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Sesungguhnya perkara yang halal itu telah jelas dan perkara yang haram itu telah jelas. Dan di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang (samar), tidak diketahui oleh mayoritas manusia. Barang siapa yang menjaga diri dari perkara-perkara samar tersebut, maka dia telah menjaga kesucian agama dan kehormatannya.

Barang siapa terjatuh ke dalam perkara syubhat, maka dia telah terjatuh kepada perkara haram, seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar daerah larangan (hima), dikhawatirkan dia akan masuk ke dalamnya.

Ketahuilah, bahwa setiap raja itu mempunyai hima, ketahuilah bahwa hima Allah subhanahu wa ta’ala adalah segala yang Allah subhanahu wa ta’ala haramkan. Ketahuilah bahwa dalam tubuh manusia terdapat sepotong daging. Apabila daging tersebut baik maka baik pula seluruh tubuhnya dan apabila daging tersebut rusak maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah segumpal daging tersebut adalah kalbu (hati).” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Syekh Ali Jumah menjelaskan, sebagaimana anggota tubuh memiliki aktivitas, hati juga memiliki amalan.

Dia menambahkan jalan menuju Allah (SWT) didasarkan pada dua hal yang merupakan bagian dari pengkondisian yaitu takhliyah dan tahliyah) dan hal ketiga yang dihasilkan dari keduanya, adalah manifestasi.

BACA JUGA: Abu Ubaidah Jubir Al-Qassam Muncul Kembali dan Mengejutkan Israel, Ini Pidato Lengkapnya

Takhliyah menurut Syekh Ali Jumah adalah seseorang harus membersihkan hati dari semua keburukan. Keburukan itu sendiri telah diberitahukan oleh Rasulullah SAW kepada kita.

Syekh Ali Jumah mengatakan Rasulullah SAW telah meninggalkan di atas jalan yang putih, tidak ada yang tergelincir darinya kecuali orang-orang yang tersesat. Termasuk di dalamnya kesombongan, dendam, dengki, kebencian, dan akhlak yang buruk.

photo
Keutamaan Dzikir - (republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement