REPUBLIKA.CO.ID, Dari zaman para nabi, Bani Israel dikisahkan Alquran sebagai bangsa yang menyukai peperangan. Meski demikian, mereka bukanlah bangsa pahlawan, pemberani dan kesatria. Dalam sejarahnya, mereka bangsa pengecut yang suka lari dari tanggung jawab.
Hal tersebut masih tampak sejak kini ketika zionis yang menjajah Palestina dan melakukan genosida di Gaza, terus mengobarkan peperangan. Bahkan, mereka baru-baru ini mengobarkan peperangan dengan Iran.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
لَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ جَمِيْعًا اِلَّا فِيْ قُرًى مُّحَصَّنَةٍ اَوْ مِنْ وَّرَاۤءِ جُدُرٍۗ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ ۗ تَحْسَبُهُمْ جَمِيْعًا وَّقُلُوْبُهُمْ شَتّٰىۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُوْنَۚ
Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang tidak berakal. (QS Al-Hasyr Ayat 14)
Dalam ayat ini diterangkan bahwa mental orang Yahudi dan orang munafik itu telah jatuh sedemikian rupa. Seandainya orang-orang munafik menepati janji mereka dan berperang bersama orang Yahudi Bani Nadir menghadapi kaum Muslimin, mereka pun tidak akan mampu menghadapi kaum Muslimin, karena dalam hati mereka telah timbul rasa takut dan gentar terhadap kaum Muslimin, demikian tulis Tafsir Kementerian Agama.
