REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sungguh Allah menjadi aktor utama penciptaan manusia. Di dalamnya, Mahapencipta menunjukkan bahwa kesempurnaan proses terlihat pada keindahan jemari.
Dalam Surah al Qiyamah ayat keempat, Allah berfirman,
بَلَىٰ قَٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُۥ
Balā qādirīna 'alā an nusawwiya banānah
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
Jemari setiap insan merupakan bukti keindahan penciptaan Allah. Ketika seseorang menjentikkan jari, maka akan terlihat betapa unik dan luar biasa ciptaan sang Khalik.
Ulama penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa'di menjelaskan, keindahan bagian tubuh tadi baru akan terlihat setelah proses penciptaan anggota badan lainnya sudah sempurna.
Penemuan peneliti Spanyol
Ilmuwan Spanyol mengeklaim telah menemukan sidik jari manusia tertua di dunia, setelah menemukan batu yang mereka katakan menyerupai wajah manusia dan menunjukkan Neanderthal dapat menciptakan karya seni.
Seorang manusia Neanderthal diyakini telah mencelupkan jarinya ke dalam pigmen merah untuk melukis hidung di atas batu sekitar 43.000 tahun yang lalu. Batu tersebut ditemukan di Abrigo de San Lazaro, Segovia, Spanyol.
Posisi strategis titik tersebut telah membuat para ilmuwan menganggapnya sebagai bukti perilaku simbolis manusia Neanderthal, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
Menurut María de Andrés-Herrero, salah satu penulis penelitian tersebut, penemuan ini berkontribusi pada perdebatan tentang kemampuan Neanderthal dalam menciptakan karya seni.