REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Alquran dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW diperintahkan Allah SWT untuk menyampaikan pesan kepada mereka yang belum beriman kepada Rasulullah SAW. Melalui Rasul-Nya, Allah SWT berpesan agar mereka yang mengaku mencintai Allah, maka harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW yakni Alquran.
Cara mencintai Allah SWT adalah mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW yakni melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Allah Yang Maha Penyayang dan Maha Pengampun akan mengampuni dosa-dosa orang yang mencintai Allah SWT, cara mencintai-Nya sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Qul in kuntum tuḥibbūnallāha fattabi‘ūnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunūbakum, wallāhu gafūrur raḥīm(un).
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali ‘Imran Ayat 31)
Dalam ayat ini Tafsir Kementerian Agama menerangkan, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengatakan kepada orang Yahudi, jika mereka benar menaati Allah maka hendaklah mereka mengakui kerasulan Nabi Muhammad, yaitu dengan melaksanakan segala yang terkandung dalam wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.
Jika mereka telah berbuat demikian niscaya Allah meridhoi mereka dan memaafkan segala kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan serta mengampuni dosa-dosa mereka.
Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh baik dalam itikad maupun amal saleh akan menghilangkan dampak maksiat dan kekejian jiwa mereka serta menghapuskan kezaliman yang mereka lakukan sebelumnya.
Ayat ini memberikan keterangan yang kuat untuk mematahkan pengakuan orang-orang yang mengaku mencintai Allah pada setiap saat, sedang amal perbuatannya berlawanan dengan ucapan-ucapan itu.
Bagaimana mungkin dapat berkumpul pada diri seseorang cinta kepada Allah dan pada saat yang sama membelakangi perintah-Nya. Siapa yang mencintai Allah, tapi tidak mengikuti jalan dan petunjuk Rasulullah, maka pengakuan cinta itu adalah palsu dan dusta.
Rasulullah bersabda, “Siapa melakukan perbuatan tidak berdasarkan perintah kami maka perbuatan itu ditolak." (HR Imam Al-Bukhari).
Barang siapa mencintai Allah dengan penuh ketaatan, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengikuti perintah Nabi-Nya, serta membersihkan dirinya dengan amal saleh, maka Allah mengampuni dosa-dosanya.
