Rabu 26 Mar 2025 16:06 WIB

Buya Hamka, Penyakit Jantung, dan Dosa Syirik

Buya Hamka menekankan urgensi tauhid dalam kehidupan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Erdy Nasrul
Buya Hamka
Foto: Dok. Muhammadiyah
Buya Hamka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buya Hamka bernama lengkap Haji Abdulmalik Abdulkarim Amrullah dalam Tafsir Al-Azhar menganalogikan penyakit dalam tubuh manusia misalnya penyakit jantung dengan perbuatan syirik atau menyekutukan Allah SWT. Analogi Buya Hamka tersebut untuk memudahakan manusia memahami tafsir dari Surat An-Nisa Ayat 116.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Baca Juga

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Innallāha lā yagfiru ay yusyraka bihī wa yagfiru mā dūna żālika limay yasyā'(u), wa may yusyrik billāhi faqad ḍalla ḍalālam ba‘īdā(n).

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), tetapi Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa pun yang mempersekutukan Allah sungguh telah tersesat jauh. (QS An-Nisa Ayat 116)

Dalam penjelasan Tafsir Al-Azhar, pada ayat ini, Allah SWT menjelaskan kepada manusia bahwa Allah tidak dapat memberi ampun kepada seorangpun yang mempersekutukan Allah dengan yang lain. Allah SWT dapat mengampuni dosa yang lain, selain dosa syirik.

Kalau kita selidiki lebih mendalam dengan memakai iImu jiwa, siksaan Allah atau suatu dosa adalah akibat yang wajar dari dosa itu sendiri. Sikaan atau suatu dosa adalah bekas dari sifat buruk yang ada dalam diri.

Penyakit dari Dalam dan Luar

Pada badan kita sendiri dapatlah kita ambil perumpamaan. Kita dapat ditimpa oleh suatu penyakit yang datang dari luar. Kita bisa luka karena pisau, kita bisa terkena penyakit kudis.

Apabila penyakit yang datang dari luar itu segera diobati dengan obat yang telah ditentukan dokter atau ahli medis. Insya Allah kita bisa segera sembuh.

Tetapi kalau penyakit itu terletak dalam jantung atau paru-paru kita, atau telah menjalar dalam pembuluh darah, karena penyakit itu telah berurat berakar di dalam tubuh kita, maka pasti susah menyembuhkannya. Sebab orang itu telah berdiri di pintu maut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement