REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran mengabadikan pembunuhan pertama dalam sejarah peradaban manusia. Qabil putra Nabi Adam tega membunuh saudara kandungnya sendiri, Habil.
فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.” (QS al-Maidah ayat 30).
Namun demikian Alquran tidak merincikan lebih jauh tentang cara Qabil melakukan pembunuhan tersebut. Lantas bagaimana caranya?
Imam ath-Thabari dalam kitab sejarahnya dan Ibn al-Jauzi dalam al-Muntadham, menuliskan dia dibunuh dengan cara menghantam kepalanya dengan batu. Qabil datang kepadanya suatu hari ketika dia sedang tidur di gunung, lalu dia mengangkat batu dan menghantam kepalanya dengan batu tersebut hingga meninggal.
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Quran al-Adhim, meriwayatkan dari as-Saddi dari Abu Malik, dari Abu Shalil, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Abdullah dan sebagian sahabat Nabi SAW maksud ayat 30 surat al-Maidah ini adalah suatu hari Qabil datang kepadanya ketika dia sedang menggembalakan domba-dombanya, dan ketika dia tertidur, dia mengambil sebuah batu dan membenturkan kepalanya ke batu itu, dan Habil pun menemui ajalnya.
BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun
Ibnu Juraij menjelaskan Iblis menampakkan diri kepadanya dan mengambil seekor burung, meletakkan kepalanya di atas sebuah batu, lalu menghancurkan kepalanya dengan batu yang lain sementara Qabil melihat, Iblis mengajarinya untuk membunuh.
Qabil menghancurkan kepala Habil di antara dua batu, konon. Dia dibunuh ketika menyerah, dan dikatakan bahwa dia membunuhnya ketika dia sedang tidur, maka dia menghancurkan kepalanya dan membunuhnya. Pendapat ini dinukilkan sekelompok ulama tafsir antara lain ats-Tsa’labi, al-Baghaqi, Ibnu Athiyyah, dan Ibnu Adil.
