REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ada keyakinan di sejumlah kalangan Muslim bahwa malam Nisfu Syaban merupakan malam Lailatul Qadar. Dari mana mereka bersandar, dan benarkah demikian?
Dikutip dari buku Ada Apa Dengan Bulan Rajab dan Syaban? Oleh Ustadz Abu Ubaidah, mereka yang percaya malam Nisfu Syaban sebagai Malam Lailatul qadar berdalil dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS. ad-Dukhan ayat tiga)
Mereka mengatakan, bahwa maksud ayat ini adalah malam Nisfu Syaban, sebagaimana diriwayatkan dari Mak-hul dan yang lainnya. Namun ini adalah penafsiran yang keliru, karena maksud ayat tersebut adalah malam Lailatul Qadar.
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, "Maksudnya adalah malam Lailatul Qadar, sebagaimana firman Allah:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan." (QS. al-Qadr ayat satu)