REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Waktu memainkan peran yang penting dan sering kali rumit dalam berbagai bidang yang berbeda, dan sejarah jelas bukan pengecualian dari aturan ini.
Salah satu pembahasan khusus yang berkaitan dengan waktu dan perannya dalam sejarah adalah mengenai pembagian waktu dari dua perspektif yang berbeda.
Pembagian pertama adalah relatif dan absolut, pembagian yang juga ada dalam arkeologi dan geologi, dan yang kedua adalah perbandingan dan struktural.
Waktu absolut adalah pengukuran numerik yang dihitung berdasarkan suatu titik awal, dan yang dengannya kita dapat menentukan tanggal berbagai peristiwa dan kejadian.
Misalnya, dengan menjadikan Hijrah Nabi SAW atau kelahiran Isa as sebagai titik awal dari waktu kita, kita dapat memberikan cap waktu pada kejadian-kejadian dalam sejarah dengan menyebutkan tanggal, bulan, atau tahun terjadinya.
Di sisi lain, waktu relatif tidak memberikan tanggal atau stempel waktu tertentu, karena ini adalah perbandingan dua peristiwa satu sama lain, dan hanya memberi tahu kita tentang urutan relatifnya. Mengatakan bahwa pemberontakan Mukhtar terjadi setelah peristiwa Karbala adalah contoh waktu relatif.
Berdasarkan jenis pembagian kedua, waktu komparatif adalah ketika kita melihat sebuah peristiwa sejarah atau peristiwa yang dianggap bersejarah, dalam kaitannya dengan peristiwa bersejarah lainnya dari sudut pandang waktu.
Sebagai contoh, ketika kita mengatakan bahwa suatu peristiwa tertentu terjadi 60 tahun setelah peristiwa ini dan itu, ini adalah kasus waktu komparatif. Di sini kita tidak melihat kejadian itu sendiri, melainkan dalam kaitannya dengan kejadian-kejadian lain.
BACA JUGA: Berkat Kecerdasan Ilmuwan Iran, Program Nuklir tak Dapat Diserang atau Dibom Sekalipun
Di sisi lain, waktu struktural adalah ketika kita melihat sebuah peristiwa sejarah di dalamnya dan dengan sendirinya sebagai sebuah struktur tunggal, tanpa membandingkannya dengan peristiwa lainnya. Sebagai contoh, mengatakan bahwa si fulan hidup selama 70 tahun adalah contoh dari waktu struktural.
Kita mengacu pada suatu waktu (yaitu usia seseorang) yang awal dan akhirnya adalah orang itu sendiri.
Pembagian ini kemudian dapat digabungkan satu sama lain untuk menghasilkan empat konsep waktu yang terpisah. Masing-masing konsep ini akan dijelaskan dengan sebuah contoh:
