REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Buah-buahan yang disebut Allah dalam Alquran bukan berarti hanya tumbuh di tanah Arab. Sangat mungkin pohon beserta buah tersebut tumbuh dan dinikmati banyak orang di berbagai belahan dunia, di antaranya adalah buah Tin dan Zaitun.
Allah menyebut dua buah itu pada permulaan Surah at-Tin:
وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ
wat-tīni waz-zaitụn
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
وَطُورِ سِينِينَ
wa ṭụri sīnīn
2. dan demi bukit Sinai,
وَهَٰذَا ٱلْبَلَدِ ٱلْأَمِينِ
wa hāżal-baladil-amīn
3. dan demi kota (Makkah) ini yang aman,
Para ulama sepakat, buah Tin dan Zaitun memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Sebab di dalamnya terdapat banyak kandungan gizi yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan.
Tin atau Ara (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan dan berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama. Nama "Tin" diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara" (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; "pohon ara umum"), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.
Tumbuh di daerah Asia Barat, mulai dari pantai Balkan hingga Afganistan. Sekarang dibudidayakan pula di Australia, Cile, Argentina, serta Amerika Serikat. Habitus berupa pohon, besar dan dapat tumbuh hingga 10m dengan batang lunak berwarna abu-abu. Daunnya cukup besar dan berlekuk dalam, 3 atau 5 cuping.
Bunga tin tidak tampak karena terlindung oleh dasar bunga yang menutup sehingga dikira buah. Penyerbukan dilakukan oleh sejenis tawon khusus, sama seperti serangga yang menyerbuki jenis-jenis Ficus lainnya.
Yang disebut buah sebetulnya adalah dasar bunga yang membentuk bulatan. Tipe ini khas untuk semua anggota suku ara-araan (Moraceae). Buahnya berukuran panjang tiga hingga 5 cm, berwarna hijau. Beberapa kultivar berubah warna menjadi ungu jika masak. Getah yang dikeluarkan pohon ini dapat mengiritasi kulit.
Buah tin yang dijadikan teh telah sejak lama digunakan sebagai obat di Tiongkok, karena efeknya sangat baik untuk mengobati diare, wasir dan penyakit lainnya. Kandungan polisakarida dan senyawa fenol pada tanaman ini terbukti menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti diabetes.[2]
Buah tin dapat dimakan segar, dikeringkan, atau dibuat selai. Buah yang dipetik harus segera dimanfaatkan karena tidak dapat disimpan lama (mudah rusak). Di Bengali buah tin diolah sebagai sayuran.