REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran Surah al Hasyr ayat 21 mengandung permisalan yang luar biasa. Bunyi ayat tersebut seperti ini,
لَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُۥ خَٰشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ ٱللَّهِ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَمْثَٰلُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Lau anzalnā hāżal-qur`āna 'alā jabalil lara`aitahụ khāsyi'am mutaṣaddi'am min khasy-yatillāh, wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nāsi la'allahum yatafakkarụn
Kalau sekiranya Kami turunkan Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
Permisalan itu terlihat pada bagian awal ayat ini, "Seandainya Allah menurunkan Alquran kepada sebuah gunung."
Jika kita datang ke Saudi, semisal Makkah dan Madinah saja, maka akan terlihat banyak sekali gunung-gunung yang terdiri dari bebatuan yang sangat keras. Di sekitar Madinah dan terus hingga lebih dari 600 kilometer ke arah Yordania akan sampai ke kawasan bangsa Nabatea yang dikenal sebagai pemahat gunung batu. Bayangkan bukit atau gunung batu yang sedemikian keras, oleh mereka dipahat menjadi bangunan yang indah. Intinya batu-batu yang kemudian membentuk gunung itu adalah keras dan kokoh.
Namun, itu semua disebut oleh Allah akan hancur jika Alquran diturunkan kepada mereka. Sebab, gunung akan mengalami ketakutan yang luar biasa kepada Allah, dan tak kuasa mengetahui segala ancaman yang ada di dalam Alquran.
Substansi permisalan
Ulama dan penafsir Alquran dari Jamiah al Azhar Mesir Prof Wahbah Zuhaili menjelaskan, maksudnya adalah, Alquran memiliki fungsi melembutkan hati yang keras. Hati orang yang dikenal keukeuh untuk melakukan kemaksiatan, dalam kemusyrikan, dan komitmen untuk memusuhi Muslim. Semua itu dapat mendadak menjadi lembut karena membaca dan menghayati kandungan Alquran.
Ini menandakan sastra Alquran sungguh luar biasa tinggi. Keindahan bahasa Alquran yang diakui banyak orang hingga detik ini, menyentuh hati orang-orang yang mendengar dan mempelajarinya.