REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Meskipun tengah berada di masa gencatan senjata, tentara Israel menembak mati seorang remaja Palestina dan melukai dua orang lainnya dalam sebuah penggerebekan di Tepi Barat pada Ahad (19/1/2025).
Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataan singkatnya mengumumkan bahwa Ahmad Rashid Rushdi Jazar (14 tahun) tewas ditembak di Kota Sebastia, barat laut Nablus.
Di Tepi Barat bagian selatan, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan timnya telah membawa dua warga Palestina lainnya terluka ke rumah sakit. Salah seorang korban adalah seorang remaja berusia 17 tahun yang mengalami luka tembak di tangan, sementara lainnya adalah seorang anak berusia 11 tahun yang terluka selama bentrokan di Kota Idhna.
Terkait hal ini, Israel memang dikenal sebagai negara yang suka berkhianat. Alquran memberi tahu umat manusia bahwa kaum Yahudi menjadi kaum yang gemar berbuat makar dan khianat sejak masa Nabi Musa Alaihissalam, Nabi Isa Alaihissalam dan Nabi Muhammad SAW. Kaum Yahudi bahkan berbuat khianat kepada bangsa Palestina yang menampung mereka, di kala dalam sejarahnya banyak negara menolak dan mengusir kehadiran mereka.
Kaum Yahudi mengkhianati Nabi Musa, padahal Nabi Musa adalah Nabi mereka, yang telah menyelamatkan mereka dari kejaran Firaun. Saat kaum Yahudi diajak berperang di jalan Allah oleh Nabi Musa, kaum Yahudi malah menyuruh Nabi Musa berperang sendiri bersama Allah SWT.
Sementara mereka tidak mau berperang karena takut mati, tamak dan tidak beriman kepada Nabi dan Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِنَّا لَنْ نَّدْخُلَهَآ اَبَدًا مَّا دَامُوْا فِيْهَا ۖفَاذْهَبْ اَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَآ اِنَّا هٰهُنَا قٰعِدُوْنَ
Mereka berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya kami sampai kapan pun tidak akan memasukinya selama mereka masih ada di dalamnya. Oleh karena itu, pergilah engkau bersama Tuhanmu, lalu berperanglah kamu berdua. Sesungguhnya kami tetap berada di sini saja.” (QS Al-Ma'idah Ayat 24)
Kaum Yahudi juga mengkhianati Nabi Isa Alahissalam. Sampai-sampai kaum Yahudi menyalib dan membunuh orang yang meraka kira Nabi Isa. Menurut Tafsir Kementerian Agama, memang kaum Yahudi itu biasa membangkang terhadap Nabinya, malah kadang-kadang membunuh Nabinya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah membunuhnya. (QS An-Nisa Ayat 157)
Dalam ayat ini orang-orang Yahudi menyangka telah membunuh Nabi Isa, padahal mereka telah terkecoh dan tertipu oleh tipu daya dan bualan para pembesar mereka.