Senin 09 Dec 2024 14:48 WIB

Firaun Jahat tetapi Mengapa Nabi Musa dan Harun Tetap Diperintahkan Lemah Lembut?

Dakwah harus tetap dilakukan dengan lemah dan lembut

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi berdakwah. Dakwah harus tetap dilakukan dengan lemah dan lembut
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Ilustrasi berdakwah. Dakwah harus tetap dilakukan dengan lemah dan lembut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kisah Musa dan Harun alaihissalam berdakwah kepada Firaun adalah salah satu cerita inspiratif dalam Alquran yang menggambarkan keberanian, kesabaran, dan keteguhan dalam menyampaikan kebenaran meski dihadapkan pada penguasa zalim.

Musa alaihissalam dipilih oleh Allah SWT sebagai nabi untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan di Mesir. Allah SWT memerintahkannya, bersama saudaranya Harun alaihissalam, untuk berdakwah kepada Firaun, yang dikenal sebagai pemimpin sombong, zalim, dan mengaku sebagai tuhan. Allah SWT berfirman dalam surat surat Thaha ayat 44:

Baca Juga

فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهٗ يَتَذَكَّرُ اَوْ يَخْشٰى

Artinya: "Berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS Thaha [20]: 44).

Dalam Tafsir Tahlil Alquran Kemenag dijelaskan, dalam ayat ini Allah mengajarkan kepada Musa dan Harun bagaimana cara menghadapi Firaun, yaitu dengan kata-kata yang halus dan ucapan yang lemah lembut. 

Seseorang yang dihadapi dengan cara demikian, akan terkesan di hatinya dan akan cenderung menyambut baik dan menerima dakwah dan ajakan yang diserukan kepadanya. 

Cara yang bijaksana seperti ini telah diajarkan pula kepada Nabi Muhammad  SAW oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ

Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)

Sebaliknya kalau seseorang itu dihadapi dengan kekerasan dan dengan bentakan, jangankan akan takluk dan tunduk, justru dia akan menentang dan menjauhkan diri, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT:

وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ

Artinya: "Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu.” (QS Ali Imran [3]: 159)

BACA JUGA: Media Israel Sibuk Komentari Capaian Pemberontak Suriah, Ini Faktornya Menurut Mereka

Selain petunjuk Allah kepada Musa dan saudaranya, agar mereka bersikap santun menghadapi Firaun, juga diajarkan kata-kata yang akan disampaikan Musa kepada Fir‘aun, sebagaimana dikisahkan Allah di dalam firman-Nya:

فَقُلْ هَلْ لَّكَ اِلٰٓى اَنْ تَزَكّٰىۙ ١٨ وَاَهْدِيَكَ اِلٰى رَبِّكَ فَتَخْشٰىۚ ١٩

Artinya: “Maka katakanlah (kepada Firaun), “Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan), dan engkau akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepada-Nya?” (QS an-Nazi’at [79]: 18-19).

photo
INFO GRAFIS Fakta Unik tentang Alquran - (Republika )

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement