REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu hal yang sangat dianjurkan untuk dilakukan ketika akan tidur, yang hampir dilalaikan oleh banyak orang, adalah tidur dalam keadaan suci
Suci yang dimaksud adalah suci yang terdiri dari dua bagian yaitu suci secara lahiriyah, yang dikenal dengan wudhu, dan suci secara batiniah dengan bertobat, yang lebih penting daripada suci secara lahiriah.
Hal ini karena bisa jadi seseorang meninggal dalam keadaan terkontaminasi dengan kotoran-kotoran dosa. Dia harus bertobat di dalam hatinya dari semua ketidakjujuran, kedengkian, dan kebencian terhadap setiap Muslim.
Selain itu, dianjurkan pula bagi seorang Muslim untuk bermuhasabah, melakukan introspeksi terhadap dirinya sendiri sebelum tidur atas tindakannya, dan untuk bertobat atas dosa-dosa yang mungkin telah dilakukannya.
Terkait dengan anjuran untuk wudhu sebelum tidur dan penjelasan keutamaannya adalah hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA. Dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
من بات طاهرا بات في شعاره ملك فلم يستيقظ إلا قال الملك اللهم اغفر لعبدك فلان فإنه بات طاهرا
“Barang siapa yang bermalam dalam keadaan suci, maka malaikat bermalam dalam selimutnya. Tidaklah ia bangun kecuali malaikat itu berdo’a, “Ya Allah, ampunilah hambaMu fulan itu, karena ia bermalam dalam keadaan suci..” (HR ibnu Hibban dengan sanad yang baik).
Sya'ar adalah pakaian yang mengikuti tubuh, dinamakan demikian karena dia mengikuti bentuk dan fungsi rambut yang menyelimuti kepala.
BACA JUGA: Jika Benar-benar Berdiri, Ini Negara 'Islam' Pertama yang Halalkan Alkohol dan Bela Israel
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Al-Baraa bin 'Azib RA dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda kepadaku:
إذا أتيت مضجعك فتوضأ وضوءك للصلاة ثم اضطجع على شقك الأيمن وقل اللهم أسلمت وجهي إليك وفوضت أمري إليك
“Jika engkau mendatangi tempat tidurmu, berwudu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi kananmu, lalu ucapkanlah: ‘Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, dan aku serahkan urusanku kepada-Mu.’ (HR Bukhari dan Muslim).