REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perang di Jalur Gaza, meluas ke ke Labanon. Korban akibat serangan militer Israel ke Lebanon terus menumpuk. Selain lebih dari seribu korban jiwa, ratusan ribu warga Lebanon juga kini sudah mengungsi dari wilayah yang dibombardir Zionis.
Menteri Kesehatan Masyarakat Lebanon, Firas Al-Abyad, hari ini mengumumkan bahwa agresi Israel yang sedang berlangsung di Lebanon pada Oktober 2023 telah mengakibatkan hilangnya 1.640 nyawa secara tragis, termasuk 104 anak-anak dan 194 perempuan.
Menurut Kantor Berita Nasional, Menteri Al-Abyad memberikan laporan rinci tentang korban dan cedera akibat serangan Israel, menyoroti situasi kemanusiaan yang mendesak bagi para pengungsi karena jumlah pengungsi terus meningkat akibat serangan udara yang intensif di pinggiran selatan Beirut.
Menteri melaporkan total 8.408 orang terluka, dan banyak korban masih terkubur di bawah reruntuhan. Ia juga mencatat adanya orang hilang dan jenazah yang belum teridentifikasi.
Al-Abyad juga mengkonfirmasi bahwa 41 personel medis dan darurat telah kehilangan nyawa sejak awal serangan, sementara 111 lainnya menderita berbagai luka.
Sejauh ini, Israel terus melakukan pemboman terhadap wilayah Dahiyeh selatan di Beirut, yang merupakan salah satu lingkungan terpadat di Lebanon. Ini adalah rumah bagi sekitar 700 ribu orang.
Sejak serangan udara dimulai pada hari Jumat, Israel belum berhenti membombardir wilayah itu. Aljazirah melaporkan, kebanyakan orang yang tinggal di sana telah mengungsi, sangat ketakutan dan kehilangan arah, sementara eksodus massal terus berlanjut.
Dalam kondisi seperti ini, hendaknya kita membacakan doa qunut nazilah untuk saudara kita di Lebanon dan Gaza. Qunut Nazilah adalah doa karena ada suatu peristiwa yang menimpa kaum Muslimin, untuk menghilangkan gangguan musuh, menghilangkan bala, dan sebagainya.
BACA JUGA: Sengaja Cari Link Video Mesum Oknum Guru dan Siswi Gorontalo, Ingat Pesan Rasulullah SAW
Doa qunut nazilah untuk kasus Palestina, bisa dengan lafaz ini:
اللّهُمَّ نَجِّ إِخْوَانَنَا الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فَلَسْطِيْنَ وَفِي كُلِّ مَكَانٍ اللّهُمَّ انْصُرْ إخْوَانَنَا الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ عَلَى أَعْدَائِهِمْ اللّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى الْيَهُوْدِ الْغَاصِبِيْنَ الظَّاالِمِيْنَ وَمَنْ شَايَعَهُمْ وَأَعَانَهُمْ، يَا عَزِيْزُ يَا جَبَّارُ اللّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِيْنَ كَسِنِيِّ يُوْسُفَ
Allahumma najji ikhwananal mu’mininal mustadh’afina fi Falistthin, wa fi kulli makan, Allahummanshur ikhwananal mujahidina fi sabilika ala a’daihim, Allahummasydud wathaka alal Yahudi al-ghasibinadhalimina wa man syaya’ahum wa a‘anahum ya Aziz ya Jabbar. Allahummajalha alahimim sinina kasiniyyi Yusufa
“Ya Allah, selamatkanlah saudara-saudara kami kaum mukminin yang tertindas di Palestina dan di setiap tempat. Ya Allah, menangkanlah saudara-saudara kami para mujahidin fi sabilillah atas para musuh mereka. Ya Allah, timpakanlah azab keras-Mu terhadap kaum Yahudi penjajah yang zalim, serta siapapun yang mendukung dan membantu mereka, wahai Yang Mahaperkasa dan Mahamengalahkan. Ya Allah, jadikanlah azab-Mu atas mereka berupa paceklik berkepanjangan sebagaimana yang terjadi di masa Nabi Yusuf.”