Jumat 20 Sep 2024 05:25 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Menghadapi Tekanan Hidup

Akhir-akhir ini ada fenomena masyarakat yang menunjukkan perubahan negatif.

Harvest moon di  Teufelsberg, Devils Hill, di Berlin, Jerman, 17 September 2024. Naskah Khutbah Jumat: Menghadapi Tekanan Hidup
Foto:

Jauhkan diri dari situasi-situasi yang menekan, beri kesempatan yang cukup untuk istirahat meskipun hanya beberapa saat setiap hari. Tentukan tujuan hidup yang realistis bagi diri kita agar tidak mengejar target yang tidak bisa diwujudkan yang membuat kita terbebani melebihi kemampuan kita.

Allah Swt berfirman:

Allah tidak akan membebani suatu kaum sesuai dengan kemampuannya. (Al-Baqarah ayat 286).

Masalah yang dihadapi manusia akan silih berganti, dari masalah pribadi, masalah keluarga, hingga masalah yang dihadapi masyarakat luas. Kemampuan untuk menyelesaikan masalah merupakan keterampilan yang selalu diasah.

Rasulullah Saw bersabda:

مَايَزَالُ البَلاَءُ بِالمُؤْمِنِ وَالمُؤْمِنَةِ فِى نَفْسِهِ وَمَالِهِ وَوَلِدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خُطِيْئَةٌ

Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum mukmin pria dan wanita, yang mengenai dirinya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap bersabar, ia akan menemui Allah dalam keadaan tiada berdosa (HR Turmudzi).

Jamaah Jumah yang berbahagia,

Dari uraian di depan dapat kita disimpulkan bahwa dengan adanya tujuan menimpakan bala’, ujian dan cobaan kepada setiap hamba adalah:

Pertama, membersihkan dan memilih orang mukmin yang sejati mana yang munafik, mana yang emas murni dan mana yang hanya emas sepuhan. Kedua, mengangkat derajat dan menghapuskan dosa.

Ketiga, mengungkapkan hakikat manusia itu sendiri sehingga nampak jelas kesabarannya, keistiqomahannya, ketabahan dan ketaatan kita kepada Allah Swt. Keempat, membentuk dan menempa keperibadian menjadi pribadi yang tahan menderita dan tahan uji sehingga melahirkan umat berbudi tinggi dan luhur.

Kelima, latihan dan pembiasaan, sehingga setiap manusia yang diuji dan dicoba akan bertambah sabar, kuat cita-citanya, dan tetap dalam pendiriannya. Karena kita yakin bahwa suka atau tidak suka, senang atau tidak senang semuanya akan mendapatkan ujian sesuai dengan level kita masing-masing.

بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَ الذِكْرِ اْلحِكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْ كُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Halaman selanjutnya ➡️

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement