REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Muncul anggapan bahwa mengucapkan kalimat shadaqallahul adhim صدق الله العظيم (Sesungguhnya Allah Mahabesar) setelah membaca Alquran dianggap bidah? Benarkah demikian
Menurut Lembaga Fatwa Dar Al-Ifta Mesir, menghubungkan bacaan Alquran dengan dzikir ini di akhir pembacaan diperbolehkan secara hukum, karena ini adalah ibadah yang ditambahkan pada ibadah lainnya.
Ini tidak termasuk mengada-adakan perkara baru dalam agama yang belum pernah ada, melainkan ini mendatangkan yang merupakan bagian di dalmnya. Ini seperti pula yang dilakukan para sahabat.
Dalam Shahih al-Bukhari, diriwayatkan dari Rifa'ah bin Rafi'ah RA, ia berkata, “Suatu hari kami sholat di belakang Nabi SAW, lalu beliau mengangkat kepalanya dari ruku', beliau mengucapkan: سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ (sami'allahuliman hamidah/sesungguhnya Allah telah mendengar orang-orang yang bertasbih'.” Lalu ada seorang sahabat di belakang beliau yang berkata: رَبَّنَا وَلَكَ الحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ (rabbana walakalhamd khamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi).
Setelah selesai sholat, Rasulullah bertanya, "Siapa yang mengucapkan tadi?" Lalu ada yang menjawab, "Aku."
Beliau bersabda, “Aku melihat tiga puluh tujuh malaikat mulai menuliskannya terlebih dahulu."
Inilah sahabat yang berdoa dengan doa khusus yang belum pernah ada petunjuk Nabi SAW. Nabi Muhammad SAW menetapkan dan tak mengingkarinya, bahkan beliau mengabarkan melihat para malaikat berlomba-lomba untuk menuliskannya.
Maka tidak boleh dibilang, Ini kan terjadi pada masa turunnya syariat dan Nabi SAW bersama mereka untuk membimbing mereka, tetapi tidak sekarang. Mengapa demikian?
BACA JUGA: Heboh Kumpul Kebo di Mesir Dihalalkan Merujuk Abu Hanifah, Ini 7 Peringatan Al-Azhar
Hal ini karena dalam teks hadits tidak ada indikator yang menyatakan poin tersebut. Seperti sikap dan pernyataan. Sikap seperti murka Nabi SAW yang disifatkan oleh perawi hadits sebab aksi sahabat yang mendatangkan dzikir yang belum diajarkan Rasulullah SAW. Sementara pernyataan seperti sabda Nabi SAW: Bagus tetapi jangan diulang.
Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 2/287, Darul Fikr, mengatakan, “Disimpulkan dari hadits ini, boleh membaca doa yang tidak lazim dalam shalat jika tidak bertentangan dengan yang lazim.”
Sementara itu..