Jumat 30 Aug 2024 08:44 WIB

Punya Empat Hal Ini, Hidupmu Bahagia!

Ada empat yang menjadi kebahagiaan seseorang.

Kunci hidup bahagia. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Kunci hidup bahagia. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam hidup, setiap manusia tentu ingin mendapatkan bahagia. Islam menyebutkan tentang jika kita memiliki empat hal ini, maka hidup kita akan bahagia.

Dalam sebuah hadits:

Baca Juga

 أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

Rasulullah SAW bersabda, ''Empat macam dari kebahagiaan manusia, yaitu istri yang salehah, anak yang berbakti, teman-temannya adalah orang-orang yang baik, dan mata pencahariannya (rezekinya) berada dalam negerinya sendiri.'' (HR Dailami). 

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I menjelaskan, apabila seseorang memperoleh empat perkara berikut, berarti ia telah memperoleh kebahagiaan. Pertama, istri shalehah yakni istri yang merupakan perhiasan dunia yang paling indah. Dengan memiliki istri shalehah hidup suami akan merasa tentram.

"Apapun keinginan suami akan dipenuhi istrinya selama tak bertentangan dengan syariat Islam," tulis Buya Alfis.

Dengan hati yang ikhlas istri akan melayani suaminya. Dia tidak akan membuat suaminya kesal apalagi marah, rajin ibadah, meninggalkan semua perbuatan yang dibenci Allah dan menindidik anaknya sehingga dia melahirkan kebahagiaan yang kedua.

Yakni, anak yang selalu berbakti yaitu anak yang selalu mengikuti anjuran orang tuanya. Dia tidak pernah membantah walau hanya berkata "ah" sekalipun.

"Dia juga selalu beramal shaleh dan menjauhi semua perbuatan dosa. Allah akan selalu mencintai anak yang berbakti pada orang tuanya," tulis Buya Alfis.

Ketiga, teman-teman yang shaleh yaitu teman-teman yang selalu mengajak kita berbuat baik dan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Dia selalu menghibur di saat sedih, selalu membantu saat kita butuh.

Keempat, kita mendapat jalan mendapat rezeki ada di daerah sendiri. Sehingga tidak perlu mencari rezeki ke negeri orang dengan meninggalkan orang-orang yang kita sayangi.

"Karena meninggalkan orang-orang yang kita sayangi adalah hal yang membuat kita bisa tidak bahagia," tulis Buya.

"Demikian pula sebaliknya, bilamana seseorang tak memiliki istri shalehah, anak durhaka, teman yang buruk, dan rezekinya berada di negeri orang lain, maka hatinya akan sering diliputi kecemasan dan kegelisahan," tulis Buya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement