Rabu 28 Aug 2024 14:31 WIB

Hadits Nabi tentang Tikus ‘Ajaib’, Begini Penjelasannya

Ternyata kisah tikus yang baik bukan hanya fabel.

Tikus
Foto: Freepik
Tikus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tikus merupakan hewan yang unik. Dalam sebuah dongeng klasik, tikus diceritakan sebagai hewan kecil, tapi mampu menolong singa yang gagah perkasa.

Suatu hari singa terjerat jaring-jaring. Kemudian tikus datang menggerogoti jaring-jaring yang membelenggu singa. Kemudian putuslah jaring-jaring itu dan singa terlepas dari marabahaya.

Baca Juga

Sejak itu singa hormat kepada tikus. Dalam sebuah ungkapan Bahasa Arab disebutkan begini,

مَا كُنْتُ اَحْسِبُ اَن حَيَوَانًا ضَعِيْفًا مِثْلًكَ يَقْدِرُ عَلَى مَا اَقْدِرُ عَلَيْهِ اَنَا

Maa kuntu ahsibu anna hayawaanan dhaiifan mitslaka yaqdiru ‘alaa maa aqdiru ‘alayhi ana

Saya (singa) tidak menyangka, hewan lemah seperti dirimu (tikus) mampu mengerjakan apa yang tak bisa saya kerjakan.

Ternyata kisah tikus yang baik bukan hanya fabel. Dalam sebuah hadits diceritakan ada tikus ‘ajaib’. Begini bunyi haditsnya,

عَنْ الْمِقْدَادِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّهُ خَرَجَ ذَاتَ يَوْمٍ إِلَى الْبَقِيعِ وَهُوَ الْمَقْبَرَةُ لِحَاجَتِهِ وَكَانَ النَّاسُ لَا يَذْهَبُ أَحَدُهُمْ فِي حَاجَتِهِ إِلَّا فِي الْيَوْمَيْنِ وَالثَّلَاثَةِ فَإِنَّمَا يَبْعَرُ كَمَا تَبْعَرُ الْإِبِلُ ثُمَّ دَخَلَ خَرِبَةً فَبَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ لِحَاجَتِهِ إِذْ رَأَى جُرَذًا أَخْرَجَ مِنْ جُحْرٍ دِينَارًا ثُمَّ دَخَلَ فَأَخْرَجَ آخَرَ حَتَّى أَخْرَجَ سَبْعَةَ عَشَرَ دِينَارًا

ثُمَّ أَخْرَجَ طَرَفَ خِرْقَةٍ حَمْرَاءَ قَالَ الْمِقْدَادُ فَسَلَلْتُ الْخِرْقَةَ فَوَجَدْتُ فِيهَا دِينَارًا فَتَمَّتْ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ دِينَارًا فَخَرَجْتُ بِهَا حَتَّى أَتَيْتُ بِهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ خَبَرَهَا فَقُلْتُ خُذْ صَدَقَتَههَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ارْجِعْ بِهَا لَا صَدَقَةَ فِيهَا بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّكَ أَتْبَعْتَ يَدَكَ فِي الْجُحْرِ قُلْتُ لَا وَالَّذِي أَكْرَمَكَ بِالْحَقِّ قَالَ فَلَمْ يَفْنَ آخِرُهَا حَتَّى مَاتَ

Dari Al Miqdad bin Amru bahwa suatu hari ia keluar menuju pekuburan Baqi', yaitu pekuburan yang biasa ia gunakan untuk buang hajat. Biasanya orang-orang tidak buang hajat kecuali setelah dua atau tiga hari. Dan ia buang hajat layaknya unta (banyak sekali), setelah itu ia masuk ke dalam reruntuhan. Saat ia jonggkok buang hajat, ia melihat seekor tikus mengeluarkan uang satu dinar dari dalam lubang, kemudian tikus itu masuk dan mengeluarkan lagi uang yang lainnya sehingga genap tujuh belas dinar.

Setelah itu, tikus tersebut mengeluarkan sepucuk kain berwarna merah. Al Miqdad berkata, "Aku lalu menarik potongan kain itu, dan ternyata di sana masih satu dinar lagi hingga genaplah delapan belas dinar. Lalu aku keluar membawa uang tersebut menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan aku kabarkan hal itu kepada beliau. Aku katakan kepada beliau, "Ambillah zakatnya wahai Rasulullah!"

Nabi bersabda: "Bawalah pulang uangnya, tidak ada zakat padanya. Dan semoga Allah memberkatimu di dalam dinar itu." Kemudian beliau bertanya: "Apakah kamu memasukkan tanganmu ke dalam lubang?" aku menjawab, "Tidak, demi Dzat yang telah memuliakanmu dengan kebenaran! " Ia (perawi) berkata, "Uang itu tidak habis hingga ia meninggal." (HR Ibnu Majah 2499)

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement