Kemudian Jarir membaca ayat
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Dan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya” (QS Thaha: 130) (HR. Bukhori no 554, Muslim no 633)
Karena dua waktu di surga ini adalah waktu-waktu penglihatan bagi penghuni surga yang istimewa, Nabi SAW mengkhususkan secara rutin sholat pada dua waktu ini di dunia, sehingga barangsiapa yang memelihara kedua sholat ini di dunia pada dua waktu ini, dan sholat dengan bentuk, penghormatan, kekhusyuan, dan adab yang maksimal, diharapkan ia akan termasuk di antara orang-orang yang melihat Allah pada dua waktu ini di surga, terutama jika setelah itu ia memelihara zikir dan semua jenis ibadah hingga matahari terbit atau terbenam.
Gambaran
Gambaran nikmat surga banyak diabadikan baik dalam Alquran ataupun hadits Rasulullah SAW. Dalam hadits-hadits yang disampaikan Imam Abu Al Husain Muslim bin Al Hajjaj Al Qusyairi An Naisaburi atau Imam Muslim, Rasulullah SAW mengungkapkan nikmat surga yang tidak terbayangkan oleh manusia. Hadits-hadits tersebut tertulis dalam Shahih Muslim.
Rasulullah mengungkapkan bahwa nikmat surga belum pernah terlintas di benak manusia. Artinya manusia tidak bisa membayangkan betapa nikmatnya surga yang diperuntukkan bagi hamba-hamba Allah yang saleh. Nabi Muhammad SAW bersabda:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بشر
“Allah SWT berfirman: Aku telah menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang belum pernah dilihat mata, belum pernah didengar telinga dan tidak pernah terlintas di benak manusia untuk hamba-hamba-Ku yang saleh.” (HR Muslim)
Hadits ini sesuai dengan surat As Sajdah Ayat 17:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”