Jumat 09 Aug 2024 06:09 WIB

Begini Rasulullah SAW Menggambarkan Kelucuan Kucing dan Cara Memperlakukannya

Kucing termasuk hewan yang akrab dengan manusia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kucing. Kucing termasuk hewan yang akrab dengan manusia
Foto: Pxhere
Ilustrasi kucing. Kucing termasuk hewan yang akrab dengan manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Aksi pria di Semarang yang membunuh dan memakan daging kucing tentu menyayat hati. Padahal, kucing, termasuk salah satu hewan yang disayangi Rasulullah SAW.

Seperti apakah Rasulullah SAW mengungkapkan kesayangannya pada kucing dan bagaimana memperlakukannya? Tiga hadits ini menjadi jawabannya:

Baca Juga

Pertama

عن أبي قتادة الحارث بن ربعي -رضي الله عنه- أن كبشة -رضي الله عنها- قالت: "أنَّ أبا قتادةَ دخلَ فسَكبت لَهُ وضوءًا فجاءت هرَّةٌ فشرِبَت منْهُ فأصغى لَها الإناءَ حتَّى شرِبَت، قالَت كبشةُ: فَرآني أنظرُ إليْهِ، فقالَ: أتَعجبينَ يا ابنةَ أخي؟ فقُلتُ: نعَم، فقالَ: إنَّ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللهُ علَيهِ وسلَّمَ قالَ: إنَّها ليسَت بنجَسٍ؛ إنَّها منَ الطَّوَّافينَ عليْكم والطَّوَّافاتِ"

Dari Abu Qatadah al-Hadits bin Rabii, RA, Kabsyah RA, mengatakan, “Suatu ketika Abu Qatadah datang, lalu aku menyiapkan air wudhu untuknya, tiba-tiba kucing meminum darinya, lalu dia memiringkan wadah air tersebut agar kucing bisa minum. Kabsyah pun heran, “Aku melihat Abu Qatadah memperhatikanku.” Dia berkata, “Apakah engkau merasa heran wahai keponakanku?” Aku menjawab iya. Dia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW berkata,“ “Sesungguhnya kucing itu tidak najis, dia hanyalah termasuk (makhluk-makhluk) yang mengelilingi kamu.” (HR Imam yang empat, dan dishahihkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah)

Kedua 

عن عائشة أم المؤمنين -رضي الله عنها- : أنَّ مولاتَها أرسلَتها بِهَريسةٍ إلى عائِشةَ رضيَ اللَّهُ عنها فَوجدتُها تصلِّي فأشارَت إليَّ أن ضَعيها فجاءَت هرَّةٌ فأَكَلَت مِنها فلمَّا انصَرَفت أَكَلَت مِن حيثُ أَكَلتِ الهرَّةُ فقَالَت إنَّ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ قالَ إنَّها لَيسَت بنجَسٍ إنَّما هيَ مِنَ الطَّوَّافينَ عليكُم وقد رأيتُ رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يتوضَّأُ بفضلِها

Dari Aisyah RA, pelayan perempuannya mengirimkan sambal cabai ke Aisyah, dia mendapati Aisyah sedang sholat. Lalu Aisyah memberikan isyarat agar pelayan tersebut meletakkannya. Datanglah kucing kemudian memakan sebagiannya. Selesai sholat, Aisyah memakan sambal yang sama dari yang dimakan kucing tadi, kemudian Aisyah berkata, “Sesungguhnya kucing tidaklah najis, dia adalah hewan yang suka mengelilingi kalian d an aku pernah melihat Rasulullah wudhu dari air yang dipakai kucing.” (HR Abu Daud).

Dari kedua hadits ini kita dapatkan, kata thaif yang berarti mengelilingi. Ungkapan ini pada satu sisi menggambarkan kelucuan kucing dan bagaimana binatang berbulu ini berlarian dan terkadang mengakrabi manusia.

Kata thawaf tersebut menurut Ibnu Al-Atsir, yakni pelayan yang melayani dan menolongmu dengan penuh kasih sayang.’ Kucing diserupakan dengan pelayan yang selalu mengelilingi majikannya. Hal ini diambil dari firman Allah SWT:

بَعْدَهُنَّ طَوَّافُونَ عَلَيْكُمْ...

“Selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu....” (QS. An-Nur [24]: 58)

Sebab itulah, maka kucing adalah binatang yang tubuhnya tidak najis sehingga ini tidak memberatkan umat Islam sebab kerap masuk lalu lalang ke dalam rumah. Ini rahasia mengapa syariat menjadikannva sebagai binatang yang suci untuk menghindari kesusahan di samping ini merupakan salah satu bentuk belas kasihan Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Baca juga: Media Amerika Serikat Ungkap Hamas Justru Semakin Kuat, Bangun Kembali Kemampuan Tempur

 

Ketiga,

فعن عبد الله بن عمر -رضي الله عنه- أنّ النّبي -صلى الله عليه وسلم- قال: "دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ في هِرَّةٍ رَبَطَتْهَا، فَلَمْ تُطْعِمْهَا، ولَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِن خَشَاشِ الأرْضِ".

Dari Abdullah bin Umar RA, Nabi SAW bersabda, “Seorang perempuan masuk neraka sebab kucing yang dia kekang, tidak diberi makan dan tidak pula membiarkannya makan dari rumput tanah.” (HR Muslim)

Hadits ini juga...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement