Rabu 31 Jul 2024 17:02 WIB

Ayat Alquran yang Dikutip Hamas untuk Mengenang Ismail Haniyeh

Ayat Alquran yang dikutip Hamas menjadi tanda perjuangan melawan Israel berlanjut.

Rep: Bambang Noroyono, Hasanul Rizqa/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi ngaji Alquran.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi ngaji Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Duka dirasakan seluruh pejuang Palestina, termasuk Iran dan kelompok lain yang melawan kebiadaban Israel. Mereka melepas kepergian seorang syahid, Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, yang wafat dalam sebuah aksi militer yang diduga dilakukan Israel di Teheren.

Kelompok Hamas mengonfirmasi insiden maut tersebut. Sejumlah tokoh Muslim dan yang mendukung perjuangan Hamas untuk merdeka dari penjajahan Israel mengucapkan belasungkawa. Dalam pernyataannya, Hamas mengutip sebuah ayat Alquran untuk mengenang dan selalu merasakan kehadiran Haniyeh dalam setiap derap langkah perjuangan mereka. Ayat tersebut adalah sebagai berikut,

Baca Juga

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

wa lā taḥsabannallażīna qutilụ fī sabīlillāhi amwātā, bal aḥyā`un ‘inda rabbihim yurzaqụn

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.

Tafsir

Penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan kandungan ayat tersebut sebagai berikut:

Ayat yang mulia ini mengandung penjelasan tentang keutamaan para syuhada dan karamah mereka, dan segala kebaikan yang dikaruniakan oleh Allah buat mereka berupa anugerah dan kebaikanNya. Termasuk di dalamnya adalah hiburan bagi orang-orang yang masih hidup karena ditinggal mati saudara mereka, belasungkawa bagi mereka dan memberikan semangat bagi mereka untuk berperang di jalan Allah dan mencari mati syahid.

“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah,” maksudnya, dalam memerangi musuh-musuh agama dengan tujuan meninggikan kalimat Allah, “mati.”

Maksudnya, janganlah sampai terlintas di benak kalian dan dalam perhitungan kalian bahwa mereka itu mati dan lenyap, serta hilang dari mereka kenikmatan hidup dunia dan menikmati bunga-bunganya, (namun) yang (seharusnya) dikhawatirkan hilang adalah takut berperang dan tidak mendapatkan mati syahid. “bahkan” sesungguhnya mereka telah memperoleh yang lebih besar daripada sesuatu yang diperebutkan oleh orang-orang yang saling bersaing, di mana “mereka itu hidup di sisi Rabbnya,” dalam surgaNya.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement