Jumat 26 Jul 2024 04:15 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Anjuran Menyantuni Anak Yatim dalam Islam

Nabi SAW menjanjikan derajat mulia bagi orang-orang yang mau menyantuni anak yatim.

Ilustrasi menyantuni anak yatim.
Foto:

Selain itu, menyantuni anak yatim tak ubahnya juga merupakan bukti penghambaan terhadap Allah swt. Menyantuni anak yatim, dalam satu ayat disandingkan dengan perintah untuk mengesakan Allah, serta berbuat baik kepada kedua orang tua dan kerabat dekat.

Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ

Artinya, “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri”. (Qs. An-Nisa: 36)

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya Mafatihul Ghaib juz X halaman 76 menjelaskan bahwa maksud dari anak yatim yang disebutkan di atas ialah anak yatim yang memiliki dua kriteria, yakni mereka anak-anak yatim yang masih kecil (belum baligh) dan tidak memiliki orang yang memberi nafkah. Kedua sifat itulah yang menjadikannya rentan dan membutuhkan belas kasih. Hingga Ibnu Abbas dalam satu riwayat berkata:

يَرْفُقُ بِهِمْ وَيُرَبِّيهِمْ وَيَمْسَحُ رَأْسَهُمْ، وَإِنْ كَانَ وَصِيًّا لَهُمْ فَلْيُبَالِغْ فِي حِفْظِ أَمْوَالِهِمْ

Artinya, “Lemah lembutlah terhadap mereka (anak yatim), didiklah mereka dan usaplah dengan lembut kepala mereka. Jika termasuk yang diberi wasiat untuk menjaga mereka maka bersungguh-sungguhlah dalam menjaganya.”

Imam Ar-Razi menjelaskan bahwa di antara cara menyantuni anak yatim ialah bersikap lemah lembut dan mengusap ramah kepala anak yatim. Dari penjelasan Imam Ar-Razi tersebut dapat dipahami bahwa bentuk menyantuni dan mengasihi anak yatim dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang dapat menyenangkan hati anak yatim.

Selanjutnya...

sumber : https://islam.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-anjuran-menyantuni-anak-yatim-dalam-islam-Achee
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement