Senin 08 Jul 2024 09:59 WIB

Hadits Lengkap Rasulullah Menyelidiki Ibnu Shayyad yang Dianggap sebagai Dajjal

Masalah Ibnu Shayyad telah menjadi sesuatu yang rumit bagi sahabat.

Dajjal/ilustrasi
Foto: conmedisys.com
Dajjal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nama Safi Ibnu Shayyad telah menjadi pembahasan para ulama sejak zaman sahabat. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menuturkan bahwa masalah Ibnu Shayyad telah menjadi sesuatu yang rumit bagi sebagian sahabat. Mereka mengira bahwa dia adalah Dajjal, sementara Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tawaqquf (berdiam diri) sehingga jelas bagi beliau setelah itu bahwa dia bukan Dajjal. Dia hanya salah seorang dukun yang memiliki kemampuan-kemampuan setan. Karena itulah, Rasulullah pergi untuk mengujinya.

Imam Muslim dalam hadits Muslim No.5215 merekam bagaimana peristiwa Safi Ibnu Sayyad ditemui Rasulullah dan tanda-tanda Dajjal.

Baca Juga

Telah menceritakan kepadaku Harmalah bin Yahya bin Abdullah bin Harmalah bin Imran At Tujini telah mengkhabarkan kepadaku Ibnu Wahab telah mengkhabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah bahwa ia telah mengabarkan padanya bahwa Abdullah bin Umar telah mengabarkan kepadanya bahwa Umar bin Al Khaththab pergi bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dalam sebuah rombongan menuju Ibnu Shayyad hingga beliau menemukannya tengah bermain bersama anak-anak di dekat benteng bani Maghalah, saat itu Ibnu Shayyad hampir baligh, ia tidak sadar hingga Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam memukul punggunya dengan tangan beliau, setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya kepada Ibnu Shayyad: "Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah?" ibnu Shayyad memandang beliau lalu menjawab: Aku bersaksi bahwa Tuan adalah utusan kaum ummi (buta huruf). Ibnu Shayyad bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: Apa Tuan bersaksi bahwa aku utusan Allah? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam menolaknya lalu bersabda: "Aku beriman kepada Allah dan para utusanNya." Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bertanya: "Apa yang kau lihat?" Ibnu Shayyad menjawab: Seorang jujur dan seorang pendusta mendatangiku. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda padanya: "Masalahnya dikacaukan padamu." Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berkata padanya: "Aku menyembunyikan sesuatu untukmu." Ibnu Shayyad berkata: "Asap." Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda padanya: "Menyingkirlah, kau tidak akan melampaui kemampuanmu." Umar bin Al Khaththab berkata: Biarkan aku menebas lehernya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda padanya: "Bila ia seperti itu (beberapa ulama berpendapat Dajjal), kau tidak akan bisa menguasainya, bila tidak seperti itu, tidak ada baiknya bagimu membunuhnya."

Salim bin Abdullah berkata: Aku mendengar Abdullah bin Umar bekata: Setelah itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan Ubai bin Ka'ab Al Anshari pergi menuju kebun kurma dimana Ibnu Shayyad berada hingga beliau memasuki kebun. Beliau langsung menjaga diri dengan pelepah kurma agar tidak memasang telinga supaya tidak mendengar apa pun yang dikatakan Ibnu Shayyad sebelum melihatnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melihatnya tengah berbaring di atas hamparan kain beludru miliknya. Ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam tengah menjaga diri dengan pelepah kurma, ibunya berkata padanya (Ibnu Shayyad): Hai Shaf -nama Ibnu Shayyad- ini Muhammad. Ibnu Shayyad langsung bangun, lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Andai kau membiarkannya menjelaskan."

Salim berkata: Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam berdiri ditengah orang-orang, beliau memuja dan memuji dengan pujian yang layak baginya, setelah itu beliau menyebut Dajjal, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku mengingatkan kalian darinya. Tidak ada seorang nabi pun melainkan telah mengingatkan kaumnya dari Dajjal. Nuh telah mengingatkan kaumnya, namun aku akan menyebutkan suatu hal pada kalian yang belum pernah dikemukakan oleh seorang nabi pun kepada kaumnya: ketahuilah bahwa ia (Dajjal) buta sebalah matanya sedangkan Allah Tabaraka wa Ta'ala tidak buta sebelah mata."

Ibnu Syihab berkata: telah mengkhabarkan kepadaku Umar bin Tsabit Al Anshari bahwa telah mengkhabarkan kepadanya sebagaian sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda saat mengingatkan orang-orang terhadap Dajjal: "Diantara kedua matanya tertulis KAFIR yang bisa dibaca oleh orang yang membenci perbuatannya atau bisa dibaca oleh setiap orang mu`min." Beliau bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada seorang pun dari kalian yang melihat Rabbnya 'azza wajalla hingga ia meninggal."

Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Hulwani dan Abdu bin Humaid keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim bin Sa'id telah menceritakan kepada kami ayahku dari Shalih dari Ibnu Syihab telah mengkhabarkan kepadaku Salim bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pergi bersama beberapa sahabat beliau, diantara mereka ada Umar bin Al Khaththab, beliau bertemu dengan Ibnu Shayyad, seorang anak yang telah mendekati baligh, ia tengah bermain bersama anak-anak di dekat bentung bani Mu'awiyah. Ia menyebut hadits seperti hadits Yunus hingga akhir hadits Umar bin Tsabit. Disebutkan dalam hadits tersebut: Dari Ya'qub berkata: Ubai berkata tentang sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam: "Andai kau membiarkannya menjelaskan, " yaitu andai ibunya membiarkannya (Ibnu Shayyad) tentu ia menjelaskan masalahnya.

Telah menceritakan kepada kami Abdu bin HUmaid dan Salamah bin Syabib, semuanya dari Abdurrazzaq telah mengkhabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Salim dari Ibnu Umar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam melewati Ibnu Shayyad bersama sahabat-sahabat beliau diantaranya Umar bin Al Khaththab, ia tengah bermain bersama anak-anak di dekat benteng bani Maghalah, ia (Ibnu Shayyad) adalah anak, dan seterusnya semakna dengan hadits Yunus dan Shalih, hanya saja Abdu bin Humaid tidak menyebut hadits Ibnu Umar tentang kepergian nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersama Ubai bin Ka'ad menuju kebun kurma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement