REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran pada Surat Yusuf Ayat 4 menjelaskan Nabi Yusuf Alahissalam ketika masih kecil. Ketika itu, Nabi Yusuf yang statusnya masih menjadi anak-anak bermimpi sebagaimana yang digambarkan dalam Surat Yusuf Ayat 4.
Dalam tafsirnya, Prof KH Quraish Shihab menjelaskan betapa besar kedudukan Nabi Yusuf di sisi Allah, itu tergambar dari mimpinya. Dalam tafsir lain, ayah Nabi Yusuf mengantisipasi agar saudara-saudara Nabi Yusuf tidak dengki akibat mengetahui betapa hebat yang dialami Nabi Yusuf dalam mimpinya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ
(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Yaqub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku.” (QS Yusuf Ayat 4)
Prof KH Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan tafsir Surat Yusuf Ayat 4. Allah SWT tidak memulai kisah ini dengan menceritakan bahwa ayah Nabi Yusuf Alaihissalam, yaitu Nabi Yaqub Alahissalam mempunyai dua belas orang anak dari empat orang istri. Salah satu istrinya melahirkan dua orang anak, yaitu Yusuf dan saudara kandungnya yang bernama Benyamin.
Allah SWT tidak mengisahkan itu, karena tujuan utamanya adalah peristiwa yang terjadi pada Nabi Yusuf dan pelajaran yang dapat dipetik dari kisah hidupnya.
Pada suatu malam, seorang anak atau remaja (Nabi Yusuf) bermimpi, tidak jelas berapa usianya ketika ia bermimpi. Mimpinya sungguh aneh. Karena itu, dia segera menyampaikannya kepada ayahnya.
Cobalah renungkan sejenak, perintah ayat ini kepada siapa pun agar dapat menarik pelajaran, yaitu ketika Yusuf putra Nabi Yaqub berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah bermimpi melihat sebelas bintang yang sangat jelas cahayanya serta matahari dan bulan, telah kulihat semuanya bersama-sama mengarah kepadaku, tidak ada selain aku dan semua mereka benda-benda langit itu dalam keadaan sujud kepadaku seorang." Demikian Yusuf menceritakan mimpinya kepada ayahnya.