REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu hari, Abu Umamah duduk termenung di masjid ketika waktu shalat belum masuk. Tatapan matanya kosong. Dirinya sedang menerawang.
Tak lama kemudian, Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam masjid. Rasulullah SAW lalu menghampiri sahabatnya yang berasal dari golongan Anshar itu.
"Wahai Abu Umamah, aku melihatmu duduk di masjid di luar waktu shalat, apa yang terjadi denganmu?" tanya beliau.
Abu Umamah pun menjawab sembari mencurahkan hatinya (curhat), "Ya Rasulullah, saat ini aku dalam kesulitan membayar utang."
Rasulullah SAW bersabda, "Aku akan mengajarkanmu beberapa perkataan positif. Jika engkau mengucapkannya, mudah-mudahan Allah SWT akan menghilangkan segala kesulitanmu dan melunasi utang-utangmu. Bacalah doa ini pada pagi dan sore hari."
Doa bebas dari utang
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
"Allahumma inni a'uudzu bika minal hammi wal hazani wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasali, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhli, wa a'uudzu bika min ghalabatid daini waqahrir rijaal."
Artinya, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia."
Menurut pengakuan Abu Umamah, seperti dinukil hadis riwayat Abu Dawud, setelah ia mengamalkan dan membaca doa yang diajarkan Nabi SAW tersebut, Allah menghilangkan kebingungan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, dan ketakutan dari dalam dirinya. Utang-utangnya pun dapat dilunasinya.
Di samping mengamalkan dan membaca doa yang diajarkan Rasulullah SAW ini, ketika seseorang diterpa banyak masalah, dirundung kegundahan, dan impitan hidup, hendaknya ia juga mengamalkan zikir sebagai berikut.
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ
"Hasbunallah wani'mal-wakil, ni'mal-mawla, wani'man-nashir."
Artinya: Cukuplah Allah tempat berserah diri bagi kami, sebaik-baik pelindung kami, dan sebaik-baik penolong kami.
Sebagaimana terdapat dalam hadits bahwa ketika seseorang datang menghampiri Nabi lalu berkata, "Rasulullah, sesungguhnya orang-orang non-Muslim telah mengumpulkan pasukan untuk menyerangmu, maka takutlah kepada mereka. Kemudian, Nabi SAW mengucapkan, 'Hasbunallah wani'mal-wakil.'"
Setelah kejadian ini, Allah menurunkan Alquran surah Ali Imran ayat ke-173:
اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًا ۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
"Ketika seseorang berkata kepada Rasulullah, orang-orang Quraisy telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, ternyata ucapan itu justru menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung'" (HR Bukhari).