REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah saksi dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon ingin mencabut berita acara pemeriksaan (BAP) kasus pembunuhan Vina dan Eky.
"Ingin mengubah BAP (menjadi) yang sebenarnya," ujar salah seorang saksi didampingi para pengacara di Mapolda Jabar, Selasa (11/6/2024).
Dalam laporan BAP tahun 2016 silam, salah seorang saksi mengaku tidak berada di rumah kontrakan milik seorang RT. Namun, sebenarnya ia menyebut bahwa ia bersama kelima terpidana kasus itu berada di rumah kontrakan.
"Bahwa saya di rumah Pak RT, bahwa saya dulu (dalam BAP) tidak tidur di rumah Pak RT," ungkap dia.
Saksi mengaku ditekan saat pemeriksaan oleh penyidik tahun 2016 silam. Bahkan, Pramudya menyebut penyidik menyampaikan bahwa apabila mengaku tidur di rumah RT akan terkena seret kasus.
Ia merasa kasihan dan bersalah karena mengaku tidak berada di rumah kontrakan dalam laporan BAP tahun 2016 silam. Pramudya mengenal kelima terpidana sebagai teman sekampung. Kini, ia ingin menebus dosa dengan mencabut BAP 2016 lalu.
Terlepas dari kasusnya, niatan saksi yang ingin menebus dosa karena merasa bersalah merupakan salah satu usaha untuk bertaubat. Allah sangat bergembira atas taubat hamba-Nya.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).
Pertaubatan adalah kembali. Bukan sekadar bertaubat setelah melakukan dosa yang mengerikan, meskipun itu adalah bagian besar darinya. Dia juga berbicara kepada umatnya yang bertanya-tanya apakah seseorang dapat memulihkan atau mencapai semangat dan energi serta tujuan tersebut. Maka manusia harus kembali.
Jadi, jangan menyerah. Jangan menyerah pada perasaan yang menyuruh Anda melakukan hal yang minimal. Rabb tidak akan menciptakan Anda untuk menjadi tambahan yang tidak berguna bagi dunia ini. Anda bisa menjadi sesuatu yang istimewa, sesuatu yang istimewa bagi-Nya, jika Anda tidak menyerah, jika Anda mengambil langkah itu.
Mengapa manusia diingatkan oleh Nabi dalam banyak sabda bahwa Allah menerima hamba yang kembali? Mengapa manusia diberi tahu ketika seseorang selangkah lebih dekat dengan Rabbnya, Dia datang dengan cepat? Ini untuk mengingatkan manusia bahwa Allah ingin hamba mencapai potensinya. Ini untuk mengambil langkah pertama, meskipun faktanya langkah pertama mungkin yang paling sulit.
Maka janganlah Anda menyerah "...dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.”(QS. Yusuf ayat 87)
Maka ingatlah kisah Nabi Yunus Alaihissallam, yang terjebak dalam perut ikan besar. Nabi Yunus mendapatkan karunia dari Allah untuk keluar dari perut ikan tersebut. Rasa bersalah, kerendahan hati, dan kerinduan yang semuanya dapat dirangkum dalam kalimat yang diulang-ulangnya:
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
"Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim" (QS. Al-Anbiya’ 21: 87)
Dan apa akibatnya? Maka Allah memberi tahu umat manusia,
فَلَوْلَآ اَنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِيْنَ ۙ لَلَبِثَ فِيْ بَطْنِهٖٓ اِلٰى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَۚ
"Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan." (QS. As-Saffat ayat 143-4)
Untuk itu Nabi Yunus Alaihissallam diselamatkan. Dia diselamatkan karena dia berpaling kepada Tuhan dan tidak pernah menyerah. Manusia bisa tetap dalam kegelapan, jika menginginkannya. Hanya mereka, yang percaya bahwa tidak ada jalan pulang yang tidak pernah kembali. Bagi mereka yang mungkin berkata: 'Dulu saya religius', atau bahkan: 'Saya tidak pernah religius', selalu ada jalan kembali.