Ahad 16 Jun 2024 17:54 WIB

Benarkah Ayah Nabi Ibrahim Itu Azar, Si Penyembah Berhala?

Ahli tafsir dan telaah kebahasaan menunjukkan, Azar bukanlah ayah kandung Ibrahim AS.

Kisah Nabi Ibrahim AS (ilustrasi). Dalam sebuah literatur
Foto:

Tampak dalam ayat di atas, anak-anak Yakub menjawab pertanyaan. Mereka menyatakan bahwa mereka akan menyembah Tuhannya Nabi Yakub yang juga Tuhannya ayah-ayahnya Nabi Yakub, yakni Nabi Ibrahim (kakeknya Yakub), Nabi Ishaq (ayah kandung Nabi Yakub), dan Nabi Ismail (pamannya Nabi Yakub).

Lafaz "wa ilaaha aabaaa ika" (وَاِلٰهَ اٰبَآٮِٕكَ), yakni 'Tuhan nenek moyangmu'. Itu bukan harfiah berarti 'Tuhan ayah kandungmu.' Jadi, Nabi Ismail pun disebut atau digolongkan di dalamnya.

Dalam sebuah riwayat, dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa beliau (benihnya) berpindah dari tulang sulbi orang-orang yang bersih, baik itu laki-laki maupun perempuan. Maknanya, silsilah Rasulullah SAW dari ayah kandungnya hingga Nabi Adam AS adalah orang-orang yang bersih, yaitu bertauhid kepada Allah.

Riwayat ini pun menjadi penguat bagi para ulama yang berpendapat, ayahnya Nabi Ibrahim AS juga adalah orang yang beriman, tidak mungkin orang yang ingkar kepada Allah. Sebab, dari sang Khalilullah-lah silsilah Nabi SAW bertaut. Tidak mungkin silsilah al-Musthafa berasal dari orang yang musyrik.

Para ulama pun berkesimpulan, nama Azar yang disebutkan dalam Alquran maupun teks sejarah sebagai nama pengasuh atau penanggung jawab Ibrahim AS, bukan ayah kandung beliau. Kuat dugaan, Azar adalah pamannya sang Khalilullah.

Pendapat lain menyebut, nama Azar adalah gelar (laqab) yang bermakna 'orang yang bersalah' atau 'penyembah berhala.' Nama aslinya adalah Tarah. Ini juga yang menjadi perdebatan, apakah Azar dan Tarah adalah orang yang sama ataukah keduanya berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement