REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pada hari raya Idul Adha, umat Muslim bersuka cita menyambutnya dengan menggelar sholat Id berjamaah dan melakukan penyembelihan hewan qurban. Ibadah demikian dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.
Pada hari raya tersebut, disunnahkan untuk melakukan sholat Idul Adha. Sholat Idul Adha dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah setelah jamaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah. Hukum mengerjakan sholat Idul Adha adalah sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.
Bahkan, sebagai bentuk kegembiraan menyambut hari raya, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Muslim keluar rumah dan menggelar sholat Id pada dua hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Mengutip Syamsul Rijal Hamid dalam buku berjudul Buku Pintar Hadits Edisi Revisi, bahkan wanita juga dianjurkan melaksanakan sholat Id.
Sebagaimana Ummu Athiyah ra. mengabarkan, "Rasulullah SAW menyuruh kami pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha supaya membawa wanita-wanita muda dan para gadis dan wanita haid sekalipun, supaya keluar ke lapangan untuk Sholat Id. Adapun wanita haid mereka tidak ikut sholat, tetapi ikut merayakan serta berdoa bersama-sama kaum Muslimin. Aku berkata Rasulullah SAW, 'Di antara mereka ada yang tidak punya baju untuk menghadirinya.' Jawab Rasulullah SAW, 'Suruh pinjam baju saudaranya'." (HR. Muslim).
Dalam buku berjudul Panduan Muslim Sehari-hari oleh KH. M. Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, dijelaskan waktu pelaksanaan sholat Idul Adha ialah mulai dari naiknya matahari setinggi tombak sampai tergelincir. Dalam pelaksanaannya, disunahkan untuk segera dilakukan di awal waktu, yakni ketika matahari sudah meninggi satu tombak.
Baca di halaman selanjutnya...