Sabtu 15 Jun 2024 23:03 WIB

Khutbah Idul Adha: 3 Hikmah Berqurban Teladan Keluarga Nabi Ibrahim

Qurban adalah sunnah Nabi Ibrahim yang mulia

Domba berkumpul di pasar pada Festival Qurban di Istanbul, Turki, Selasa, (27/6/2023). Qurban adalah sunnah Nabi Ibrahim yang mulia
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID,   

Oleh KH Solahudin Al Aiyub, Ketua MUI Bidang Ekonomi Syariah dan Halal

Baca Juga

الله أكبر (×9)

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ، صَدقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أكبرُ وللهِ الْحَمْدُ

الحمد لله الذي أعاد علينا من عوائد فضله ما يعود في كل عيد ويظهر، وزكّى أبداننا من درن السيئات وطهّر، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، الذي جعل لكل شيء وقتا وأجلا مقدر، وأشهد أن نبينا محمدا عبده ورسوله أفضل من شيد أركان البيت الحرام بالحج وعمّر

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ المصطفى المختار، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ومن تبعهم بإحسان إلى يوم المحشر. أَمَّا بَعْدُ،فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ وَأَطِيْعُواهُ وَكَبِّرُوْهُ تَكْبِيْرًا.

Kaum muslimin wal muslimat, ‘aidin wal ‘aidat, rahimakumullah.

Hari ini merupakan hari istimewa yang penuh berkah; hari di mana para jamaah haji yang berasal dari penjuru dunia berkumpul di tempat-tempat suci (masy’aril haram) untuk menjalani proses manasik haji. Mereka mengenakan pakaian yang sama, yaitu pakaian ihram.

Tidak tampak perbedaan derajat keduniaan di antara mereka. Semua memiliki kedudukan yang sama di depan Tuhan. Hanya tingkat keimanan dan ketakwaan yang membedakan mereka.

Semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mengharapkan kasih sayang, ampunan dan ridha Allah ‘Azza Wa Jalla. Kita berdoa, semoga mereka diberikan kesehatan, keselamatan, kemudahan dalam menjalankan semua proses manasik haji, dan memperoleh haji yang mabrur.

Kita yang berada di luar tempat-tempat suci tersebut juga berkumpul dengan penuh khusyu’ dan khudhu’, di tempat-tempat yang telah di sediakan di seluruh penjuru dunia, menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil, mengagungkan asma Allah, serta mengharap kasih sayang dan ampunan dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Dalam kesempatan yang baik ini, khathib berwasiat pada diri sendiri maupun kepada jamaah sekalian, untuk senantiasa menjaga iman dan taqwa kepada Allah SWT, sampai ajal menjemput nyawa kita. Semoga iman dan taqwa tetap kita pegang teguh sampai saat napas terakhir berembus dari tubuh kita. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِه وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۝١٠٢

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS Ali Imran: 102)

Kaum muslimin wal muslimat, ‘aidin wal ‘aidat, rahimakumullah...

Hari ini kita merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H. Pada hari ini dan tiga hari setelahnya (yaitu hari tasyrik), kita umat Islam disunnahkan untuk terus menggemakan takbir, tahmid, dan tahlil.

Oleh karena itu, mari kita syi’arkan hari raya ini dengan menjalankan sunnah tersebut, setidaknya setiap setelah shalat fardhu.

Hari Raya ini disebut dengan Idul Adha karena kita semua umat Islam diserukan untuk memotong hewan qurban, yang merupakan bentuk ketundukan dan kepasrahan kepada Allah SWT, Dzat Yang Kuasanya tiada terbilang dan tiada terhingga. Allah berfirman:

فصل لربك وانحر

“Sembahyanglah kamu kepada Rabb-mu dan berqurban-lah.” (QS Al-Kautsar: 2)

Berqurban dapat dilaksanakan pada hari ini, yaitu hari raya ied, dan tiga hari setelahnya, yaitu hari-hari tasyrik. Hewan yang sah digunakan untuk berqurban ialah kambing, sapi atau unta yang telah cukup umur, serta sehat dan tidak ada cacat. Diutamakan berqurban dengan hewan yang lebih besar dan lebih gemuk serta memiliki daging yang lebih banyak.

Pequrban yang mampu menyembelih sendiri hewan yang diqurbankannya, maka itu lebih utama. Tapi apabila hal itu tidak dimungkinkan, maka dapat dilakukan oleh orang lain yang lebih ahli. Niat dilakukan saat dilakukan penyembelihan, yaitu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Menurut Mazhab as-Syafi’i, berqurban hukumnya sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan. Namun bagi orang mampu yang tidak berkurban, Rasulullah mengingatkan dengan keras:

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا

“Barangsiapa mempunyai kemampuan (berqurban) tetapi tidak berkurban maka janganlah mendekati tempat sholat kami.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

Oleh karena itu, sudah pada tempatnya kita sebagai orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya untuk memenuhi panggilan berqurban tersebut.

Apabila hari ini belum sempat berqurban, maka masih ada tiga hari setelah hari ini yang dapat dipergunakan untuk berqurban, sebagai bukti ketundukan dan kepasrahan kita pada ajaran agama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement