Sabtu 15 Jun 2024 12:49 WIB

Doa Rasulullah Saat Wukuf di Arafah Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahnya

Sebaik-baiknya doa adalah doa pada Hari Arafah

Umat Muslim berdoa di bukit berbatu yang dikenal Jabal Rahmah, Arafah, Mekah, Arab Saudi, Sabtu, 15 Juni 2024.
Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool
Umat Muslim berdoa di bukit berbatu yang dikenal Jabal Rahmah, Arafah, Mekah, Arab Saudi, Sabtu, 15 Juni 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wukuf di Arafah adalah saat-saat paling istimewa manusia di hadapan Tuhannya. Selama berada di tanah tandus yang dipenuhi jutaan manusia tersebut dari matahari tergelincir hingga matahari terbenam pada 9 Dzulhijjah, jamaah haji dapat memohon doa apa saja kepada Allah Sang Khalik.

Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah hingga Hari Tasyrik Oleh Muhammad Abduh Tuasikal, Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah ﷺ bersabda, 

Baca Juga

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH, LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYA-IN QODIIR (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi no. 3585; Ahmad, 2:210, Ash-Shahihah, no. 1503, 4:8).

photo
Umat Muslim berjalan menuju Arafah untuk melakukan wukuf saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Jutaan umat muslim berkumpul di Padang Arafaf untuk melaksanakan prosesi wukuf. - (AP Photo/Rafiq Maqbool)

Dari ‘Ali radhiyallahuanhu secara marfu’ sampai pada Rasulullah ﷺ disebutkan hadits,

أَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Kalimat utama yang aku dan para nabi ucapkan pada senja hari Arafah adalah: LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI-IN QODIIR (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan, segala pujian, dan Allah yang menguasai segala sesuatu).” (HR. Ath-Thabrani dalam Fadhl ‘Ashri Dzil Hijjah, 2:13, dari Qais bin ArRabi’, dari Al-Agharr bin Ash-Shabah, dari Khalifah bin Hushain, dari ‘Ali secara marfu’, Lihat Silsilah AlAhadits Ash-Shahihah, no. 1503, 4:7).

Meski hadits tersebut menyebutkan  bahwa sebaik-baik yang diucapkan adalah bacaan laa ilaha illallah, bukan menunjukkan bahwa doa yang dimaksud dalam hadits adalah dengan bacaan tersebut saja. Namun maksud sebaik-baik doa adalah doa yang dipanjatkan pada hari Arafah, doa apa saja bentuknya. Dan boleh juga dibaca selain doa yaitu kalimat laa ilaha illallah yang diucapkan. Demikian kesimpulan dari penjelasan Al-Imam Al-Hafizh Abul ‘Ula Muhammad ‘Abdurrahman Al-Mubarakfuri. (Lihat Tuhfah Al-Ahwadzi, 10:47).

Doa yang sering dibaca Rasulullah saat wukuf..

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement