Kamis 18 Apr 2024 05:05 WIB

Mengucap Salam ke Sesama Muslim, Sunnah yang Mulai Ditinggalkan?

Mengucapkan salam di antara sesama Muslim adalah salah satu bentuk keimanan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
 Umat muslim saling berpelukan usai menunaikan sholat Idul Fitri di Kuala Lumpur, Malaysia,Sabtu (22/4/2023).
Foto:

Mengucapkan salam juga berarti mengucapkan salam kepada para malaikat, penghuni surga, dan orang-orang beriman pada hari mereka bertemu Allah. Salam adalah sebab tumbuhnya kedekatan, dan kunci untuk meraih kasih sayang. Dengan menyebarkan salam, kedekatan antar Muslim akan menguat, serta melatih diri dalam menjaga sikap rendah hati dan menghormati sesama Muslim.

Hal itu sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari 'Ammar, dia berkata:

 «ثَلَاثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ الْإِيمَانَ: الْإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِكَ، وَبَذْلُ السَّلَامِ لِلْعَالَمِ، وَالْإِنْفَاقُ مِن الْإِقْتَارِ».

"Ada tiga hal yang jika seseorang memilikinya, maka dia telah mengumpulkan keimanan, yaitu bersikap inshaf (menunaikan hak Allah dan manusia), mengucapkan salam kepada sesama Muslim, dan berinfak ketika dalam kesempitan rezeki." (HR. Bukhari)

Ucapan salam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW diucapkan adalah as-salamu ‘alaikum, sama dengan yang diucapkan Nabi Ibrahim AS. Ini adalah salam yang sifatnya langgeng dan mantap.

Prof Quraish Shihab mengatakan, berdasarkan hadits Nabi SAW, bahwa mengucapkan salam dengan redaksi tersebut memperoleh sepuluh ganjaran. Bila ditambah wa rahmatullah, menjadi dua puluh, dan bila disertai lagi dengan wa barakatuh, genaplah ganjaran menjadi tiga puluh. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Sumber: Alukah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement