Kamis 18 Apr 2024 00:32 WIB

Keutamaan Bershalawat kepada Nabi Muhammad

Allah dan malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi bershalawat.
Foto:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti. (HR. Baihaqi).

Begitupun dalam hadis Tirmidzi dijelaskan:

أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً

Orang yang paling berhak bersamaku pada Hari Kiamat ialah yang paling banyak bershalawat untukku. (HR. At-Tirmidzi).

Keempat, bershalawat sebagai bentuk rasa syukur karena dilahirkan sebagai umat Nabi Muhammad

Bershalawat kepada Nabi Muhammad bukan hanya sebuah kewajiban agama, tetapi juga merupakan sebuah tindakan syukur yang mendalam dari umat Islam atas nikmat yang besar, yaitu menjadi bagian dari umat beliau. 

Dilahirkan sebagai umat Muhammad adalah sebuah anugerah yang tidak ternilai, karena itu tanggung jawab untuk mengikuti ajaran-ajaran mulia dan teladan yang ditinggalkan oleh baginda Rasulullah.

 

Dengan bershalawat, umat Muslim mengungkapkan cinta, penghormatan, dan kekaguman mereka kepada Nabi Muhammad. Hal ini juga menjadi bentuk apresiasi atas perjuangan dan pengorbanan beliau dalam menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement