REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Al Ghazali bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin menjelaskan umat Islam wajib hukumnya memiliki akhlak mulia.
Mengenai hal itu, Imam Al Ghazali menjelaskan Anas bin Malik Radhyialahu anhu meriwayatkan Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyuruh kecuali berbuat kebajikan dan tidak pernah melarang kecuali berbuat hal-hal yang haram. Rasulullah SAW memperingatkan agar tidak berbuat fitnah dan mengharamkannya.
Ayat berikut menjelaskan wajibnya kaum Muslim memiliki akhlak mulia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat. (QS An-Nahl Ayat 90)
Allah SWT memerintahkan kaum Muslimin untuk berbuat adil dalam semua aspek kehidupan serta melaksanakan perintah Alquran, dan berbuat ihsan (keutamaan). Adil berarti mewujudkan kesamaan dan keseimbangan di antara hak dan kewajiban. Hak asasi tidak boleh dikurangi disebabkan adanya kewajiban.
Ayat ini termasuk ayat yang sangat luas dalam pengertiannya. Ibnu Mas‘ud berkata, "Ayat paling luas lingkupnya dalam Alquran tentang kebaikan dan kejahatan ialah ayat dalam Surah An-Naḥl (yang artinya): Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan." (Riwayat Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud dalam kitab al-Adab al-Mufrad)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir...