Jumat 12 Apr 2024 11:48 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Raih Ketenangan dan Kemuliaan dengan Saling Memaafkan di Hari Raya

Alquran secara gamblang menghimbau kita untuk memaafkan orang lain.

Sejumlah warga bersalaman usai melaksanakan shalat Idul Fitri di Desa Darmaraja, Ciamis, Jawa Barat, Rabu (10/4/2024). Tradisi bersalaman massal lebaran antardusun tersebut dilaksanakan pada perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah untuk saling memaafkan dan menjaga tali silaturahim serta memperkokoh kerukunan antarumat beragama.
Foto:

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Agama Islam cukup vokal dalam menganjurkan sikap saling memaafkan. Bagi orang yang berbuat salah hendaknya meminta maaf dan orang yang diperlakukan kurang atau tidak baik disaat dimintakan maaf maka hendaknya memberikan maaf bagi pelaku.

Allah ta’ala berirman dalam Al-Quran surat An-Nur ayat 22:

 وَلْيَعْفُوْا وَلْيَصْفَحُوْاۗ اَلَا تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Artinya, “Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nur:22).

Ayat di atas secara gamblang menghimbau kita untuk memaafkan orang lain serta mengingatkan kita di kala enggan memberikan maaf, “Bukankah apabila kita di posisi mereka pun ingin sekali dibukakan pintu maaf?”, “Bukankah Allah ta’ala pun Maha Pemaaf terhadap hamba-hamba-Nya, menggapa kia tidak kunjung memberi maaf atas kekhilafan orang lain terhadap kita. Padahal kita adalah hamba Allah yang Maha Pemurah dalam memberikan ampunan pada kita?”

Dalam tafsirnya, Syekh Wahbah az-Zuhaili menjelaskan tafsir ayat tersebut, bahwa seorang mukmin dianjurkan mesti memiliki karakter sebagaimana sifat-sifat Allah yang Maha Pemaaf, sehingga ia pun mudah memaafkan kesalahan orang lain. Memaafkan layaknya jika ia berdosa, Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Maka maafkan juga orang lain jika berbuat salah kepadamu. Nabi Muhammad saw juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Thabrani dari Jarir: "Siapapun yang tidak menunjukkan belas kasihan, dia pun tidak akan mendapatkan belas kasihan." (Syekh Wahbah az-Zuhaili, At-Tafsir al-Munir, [Beirut: Darul Fikr, 1418], jilid XVIII, hal. 190).

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement