Selasa 09 Apr 2024 07:54 WIB

Khutbah Idul Fitri 1445 H: Spirit Idul Fitri untuk Keadilan dan Perdamaian Global 

Idul Fitri adalah momentum meneruskan kebaikan selama Ramadhan

Ilustrasi Khutbah Idul Fitri. Idul Fitri adalah momentum meneruskan kebaikan selama Ramadhan
Foto:

Oleh : Prof Sudarnoto, Ketua MUI Bidang Hubunan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional

 Allahu Akabar, Allahu Akbar walillahil Hamd

Kaum Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah.

Menegakkan amar ma’ruf nahy munkar sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah dalam Surat Ali Imran 104 termasuk menghadapi kezaliman, kejahatan dan terorisme global yang dilakukan oleh Israel dan para mitranya adalah kewajiban keagamaan dan kemanusiaan yang harus ditunaikan melalui berbagai cara meskipun tidaklah ringan. Hal ini juga senada dengan perintah Allah untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong untuk melakukan dosa dan permusuhan. “Ta’awanu alal birr wat taqwa walaa ta’awanu alal itsmi wal udwan.” Masih banyak ayat Alquran yang memberikan petunjuk kepada kita bagaimana amar ma’ruf nahy munkar dilakukan. Memperhatikan dengan seksama bahwa kejahatan dan kemunkaran saat ini telah menjadi “Kemunkaran Global” maka Amar Ma’ruf Nahy Munkarpun harus berskala global. Karena itu, missi amar ma’ruf nahy munkar ini haruslah berjejaring secara internasional yang melibatkan pihak-pihak yang mempunyai kekuatan dan pengaruh luas secara internasional. Sebuah hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bisa menjadi sumber inspirasi bagi kita semua untuk mewujudkan Ta’awun alal birri wat taqwa menghadapi kemunkaran global. Arti hadits ini ialah: “barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, maka haruslah kamu rubah dengan tanganmu. Kalau tidak bisa, rubahlah dengan lisanmu. Jika masih tidak bisa, maka rubahkah dengan hati meskipun ini meruapakan iman yang paling rendah. Ada tiga cara:

1. Yadun yaitu tangan kekuasaan. Cara ini hanya bisa dilakukan oleh negara karena negaralah yang mempunyai kekuasaan politik, hukum, diplomasi, ekonomi, informasi dan teknologi, militer dan sumber-sumber lain yang tidak dimiliki oleh lembaga-lembaga non negara dan masyarakat sipil. Untuk kasus kemunkaran atau terorisme Israel yang didukung oleh Amerika, maka harus ada negara, khususnya negara-negara muslim,  yang melakukan perlawanan meruntuhkan kejahatan Israel ini dengan menggunakan pengaruh dan kekuatan politik, hukum, diplomasi, ekonomi IT dan militer. Jangan ada negara muslim yang berdiam diri tidak melakukan tindakan dan langkah penting untuk menghadapi dan mengenyahkan penjajah Israel ini.

2. Lisan, yaitu upaya yang dilakukan baik oleh  kekuatan negara maupu non-negara untuk melakukan pembahasan dalam berbagai pertemuan regional dan multilateral, membuat pernyataan, menerbitkan resolusi dan menyatakan sikap dalam aksi-aksi massa damai, konferensi, muktamar, perundingan perdamaian, dan berbagai forum lainya. Langkah yang sering disebut sebagai perjuangan diplomatik ini, dalam konteks amar ma’ruf nahy munkar, adalah cara yang harus ditempuh secara bersama-sama yang melibatkan berbagai kalangan.

3. Qalb, yaitu upaya yang sungguh-sungguh untuk secara terus menerus menguatkan empati dan kepekaan nurani, welas asih dan kasih sayang dengan memanjatkan doa dan berbagai aksi menghimpun dana kemanusiaan secara massif yang diberikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Mereka sangat membutuhkan uluran tangan untuk keperluan kesehatan dan pengobatan, kebersihan, makanan minuman, gizi dan keamanan bakan juga rekonstruksi karena kehancuran fisik serta pemberdayaan. Gerakan Ziskaf dan filangtropi sangat dibutuhkan.            

Jamaah Sholat Idul Fitri yang  dirahmati Allah

Selama menjalankan ibadah siyam sepanjang bulan suci Ramadhan kita semua terdidik untuk senantiasa terhubungkan dengan Allah melalui ibadah dan doa yang khusyu’, mengendalikan hati agar tidak terkotori oleh hawa nafsu, dan memperkokoh kepekaan sosial dengan berinfak dan bersedekah.  Untuk itu, mari kita semua lanjutkan memperluas jangkauan amar ma’ruf nahy munkar, dan secara khusus mengembangkan program solidaritas kemanusiaan sebagai bagian dari kewajiban memperkokoh Ukhuwah dengan cara Ta’awun alal birri wat taqwa walaa ta’awanu alal itsmi wal udwan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement