REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu keutamaan dzikir setelah rukuk adalah menunjukkan ketaatan dan pengabdian kepada Allah. Dengan mengucapkan dzikir, seorang Muslim menegakkan kepatuhan dan kesetiaannya kepada Sang Pencipta.
Hal ini mencerminkan rasa hormat dan ketaatan yang mendalam terhadap perintah Allah dalam menjalankan ibadah sholat.
Ketika sholat, imam mengucapkan:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَه
Sami`allāhu liman hamidah.
Allah mendengar siapa pun yang memuji-Nya!
Maka hendaknya makmum mengucapkan dzikir sebagai berikut:
رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ
Rabbana walakal-hamdu, hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi.
Ya Tuhan kami! Segala puji bagi-Mu, banyak puji-pujian yang baik dan berkah!
Rifa'ah bin Rafi berkata: Ketika Nabi menjawab: menyelesaikan sholat, Dia bertanya, “Siapa yang mengucapkan kata-kata ini?” dari tiga puluh malaikat berlomba-lomba menulisnya terlebih dahulu.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis yaitu:
رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا ، أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ
Aku melihat ada 30-an malaikat, berlomba-lomba siapakah di antara mereka yang lebih duluan mencatat amalannya. (HR. Bukhari no. 799).
Dalam hadis lain juga disebutkan ketika Nabi mengangkat kepalanya setelah rukuk, Beliau bersabda:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Allah! Ya Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji yang memenuhi langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang menyenangkan bagi-Mu selain (mereka). Engkau layak menerima segala pujian dan kemuliaan. Tidak seorang pun dapat menahan apa yang Engkau berikan, atau memberikan apa yang Engkau tahan. Dan kehebatannya, manfaat besar tidak merugikan-Mu!
Dengan demikian, dzikir setelah rukuk menjadi sarana untuk meningkatkan konsentrasi dan khusyu' dalam sholat. Saat kita memusatkan pikiran dan hati pada pengucapan dzikir, kita menjadi lebih fokus dalam menjalankan ibadah sholat. Hal ini membantu kita untuk mencapai tingkat kekhusyukan yang lebih tinggi, di mana kita benar-benar merasakan kehadiran Allah dalam setiap gerakan dan ucapan sholat.