REPUBLIKA.CO.ID, AMBON— Ulama asal Ambon, Maluku Ustadz Arsal Tuasikal menjelaskan keutamaan amalan Ramadhan sebagai pedoman yang dapat dipegang umat Islam dalam mengisi waktu pada 10 hari terakhir di bulan suci tersebut.
“Di antara amalan 10 hari terakhir Ramadhan bagi seorang Muslim yaitu itikaf atau berdiam diri di masjid, memperbanyak shalat malam, memperbanyak baca Alquran, sedekah, menghindari perbuatan sia-sia dan dosa,” kata dia di Ambon, Selasa (2/4/2024).
Dia mengatakan amalan-amalan tersebut hendaknya dilakukan seorang Muslim untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.
Dia menjelaskan bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh dengan kemuliaan karena seseorang yang bisa meraih malam Lailatul Qadar, niscaya mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
“Malam lailatulqadar begitu dinanti-nantikan oleh umat Islam karena kehadirannya hanya datang pada saat bulan Ramadhan saja,” kata dia.
Meski demikian, katanya, dalam ajaran Islam tak pernah disebutkan secara spesifik kapan tepatnya malam tersebut tiba di antara 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
“Maka dari itu adapun ciri-ciri malam Lailatul Qadar yaitu malam yang tenang, sejuk, tak banyak suara binatang yang gaduh, tak terasa panas atau udara sangat sejuk, bintang tampak bersinar terang,” katanya.
Dia menjelaskan berkah dan kebaikan malam Lailatul Qadar hanya bisa didapatkan oleh orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mencarinya.
Mereka yang senantiasa mengerjakan ibadah yang semata-mata ditujukan kepada Allah SWT, katanya, tak hanya menjaga tauhid, akan tetapi juga berusaha menjauhi sifat syirik dan ikhlas dalam menunaikan amalan baik.
Oleh sebab itu Ustadz Arsal mengajak seluruh umat Muslim di Maluku, khususnya Kota Ambon, agar memenuhi masjid dan mushalla terdekat serta melaksanakan amalan terbaik sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Makna Lailatul Qadar
Pakar tafsir Alquran, Prof Quraish Shihab dalam bukunya "Shihab & Shihab Edisi Ramadhan" menjelaskan makna kata dari kalimat Lailatul Qadar.
Dia mengatakan 'Lailah' artinya malam. Sedangkan 'Qadar' mempunyai tiga arti. Pertama, mempunyai arti mulia sehingga bermakna malam yang mulia.
Arti kedua dari 'Qadar' yaitu ketentuan. Maksudnya adalah malam di mana Allah SWT menentukan perjalanan hidup seseorang selanjutnya. Ketiga, memiliki arti sempit yang bermakna malam yang sempit. Mengapa sempit?
Prof Quraish menjelaskan karena pada saat itu malaikat silih berganti turun ke bumi sehingga bumi bagaikan sangat sempit dengan kehadiran malaikat.
Dan malam Lailatul Qadar memang malam lebih baik dari malam seribu bulan. Keistimewaan itu sudah diungkapkan dalam Surah al-Qadr ayat 3:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ Artinya: "Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan."
Prof Quraish mengatakan sejatinya sangat sulit membahas secara detil tentang kehebatan Lailatul Qadar. Kehebatan tersebut hanya bisa diketahui dar apa yang disampaikan Rasulullah SAW baik melalui Alquran atau sunnahnya. Dan salah satu kehebatan Lailatul Qadar adalah malam lebih baik dari malam seribu bulan.
Karena pada waktu itu malaikat silih berganti turun ke bumi. Apa maknanya? Menurut Prof Quraish, malaikat selalu datang membawa kebaikan dan mendorong orang melakukan kebaikan. Itu sebabnya orang yang berjumpa dengan lailatul qadar akan terdorong melakukan kebaikan. Makna kedua dari datangnya malaikat yang silih berganti yakni
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ Artinya: "Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar." Pada malam itu membawa kedamaian hingga terbitnya fajar.