Rabu 27 Mar 2024 13:00 WIB

Munajat untuk Mendoakan Mereka yang Sudah Wafat

Doa untuk menjaga keteguhan iman ini sangat baik diamalkan setiap hari.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berdoa.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendoakan orang yang telah meninggal merupakan praktik spiritual yang telah dijalankan oleh berbagai budaya dan agama sepanjang sejarah manusia. Praktik ini mencerminkan penghormatan, penghargaan, dan harapan spiritual bagi orang yang telah meninggalkan dunia fisik. 

Melalui doa, seseorang mengirimkan energi positif dan keberkahan kepada arwah orang yang telah berpulang, serta memberikan penghiburan kepada keluarga dan orang-orang yang ditinggalkannya.

Baca Juga

Memberikan doa untuk orang yang telah meninggal juga dianggap sebagai wujud penghormatan terhadap kehidupan mereka dan mengakui bahwa mereka tetap berperan dalam ingat dan kehidupan seseorang.

Di sisi lain, menyempatkan doa bagi orang yang sudah meninggal juga mengingatkan mereka dan memberikan penghormatan yang mendalam. Melalui dosa, seseorang dapat membagi kenangan indah bersama mereka, mengenang kontribusi mereka, dan menghargai jejak spiritual yang ditinggalkan. 

Begitu pula sebagai dalil dalam hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

Doa seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan mendoakan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan doanya. Tatkala dia mendoakan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: “Amin. Engkau akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” (HR. Muslim no. 2733).

Dengan demikian, sesama umat Muslim harus saling mendoakan satu sama lain meskipun jarak antara mereka tidak sedang berdekatan. 

Berikut doa untuk orang yang sudah meninggal dunia

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkholahu, waghsilhu bil maa-i wats salji wal barodi wa naqqihi minal khothooyaa kama naqqoitats tsaubal abyadho minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wa ahlan khoirom min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa ad-khilkul jannata, wa a'idzhu min 'adzabil qobri wa 'adzabin naar.

 

Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, berilah ia kekuatan, maafkanlah ia, dan tempatkanlah di tempat yang mulia (surga), luaskan kuburannya, mandikan ia dengan air salju dan air es. Bersihkan ia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari kotoran, berilah ganti rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah ganti keluarga (atau istri di surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan ia ke surga, jagalah ia dari siksa kubur dan neraka. (HR. Muslim).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement