Selasa 26 Mar 2024 13:11 WIB

Lima Waktu Mustajab untuk Berdoa, Begini Penjelasannya

Doa untuk menjaga keteguhan iman ini sangat baik diamalkan setiap hari.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Warga berdoa bersama usai melaksanakan shalat berjamaah di rumah. (ilustrasi)
Foto: Anadolu Agency
Warga berdoa bersama usai melaksanakan shalat berjamaah di rumah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam agama Islam, kegiatan berdoa dianggap sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling penting dan kuat. Setiap umat Muslim dipersilakan untuk berkomunikasi dengan Allah SWT melalui doa, memohon rahmat-Nya, memohon petunjuk, dan memohon ampunan. 

Namun, terdapat keyakinan yang dalam di kalangan umat Islam bahwa ada waktu-waktu tertentu yang diberkahi dan mustajab untuk berdoa. Allah SWT, dalam kebijaksanaan-Nya, telah menyiapkan waktu-waktu tersebut untuk menguji kesabaran, keimanan, dan kepatuhan hamba-hamba-Nya, serta untuk memperkuat hubungan spiritual mereka. 

Baca Juga

Berikut penjelasan waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa, bisa juga diamalkan selama bulan Ramadhan:

Pertama, waktu sahur atau sepertiga malam

Waktu pada sepertiga malam dianggap sebagai waktu di mana langit paling dekat dengan bumi, sehingga Allah dekat dengan hamba-hamba-Nya. Maka pada waktu tersebut umat Muslim dianjurkan untuk berdoa dengan penuh kekhusyukan dan kesadaran akan kebesaran Allah SWT. 

Di sisi lain, di sepertiga malam kebanyakan orang tidur dan lingkungan cenderung lebih tentang. Karena itu, seseorang dapat lebih fokus dalam beribadah dan berdoa tanpa gangguan dari kesibukan sehari-hari. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga dikenal sebagai sosok yang banyak melakukan ibadah di seperti malam, termasuk sholat tahajud. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

 

Kedua, saat berbuka puasa

Berbuka puasa adalah saat yang sangat spesial dalam sehari yang penuh dengan ibadah bagi umat Muslim. Ketika seseorang menahan lapar dan haus sepanjang hari hanya karena Allah SWT, maka berbuka puasa menjadi momen di mana Allah mendengarkan doa-doa hamba-Nya dengan penuh kasih sayang. 

Waktu berbuka puasa menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa karena ketika seseorang bersabar dalam menahan lapar dan haus untuk mentaati perintah Allah, maka hal tersebut menunjukan keimanan dan ketundukan yang kuat kepada Allah. Sehingga kehadiran kehendak yang kuat bisa meningkatkan kekuatan doa tersebut. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi. (HR. Ahmad).

Ketiga, doa antara adzan dan iqamah

Waktu antara adzan dan iqamah dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa dalam tradisi Islam. Seperti halnya seperti malam, waktu antara adzan dan iqamah seringkali menjadi saat di mana orang-orang berkumpul di masjid untuk melakukan ibadah, terutama ibadah sholat wajib. 

Kondisi tersebut menciptakan suasana yang lebih khusyuk dan kondusif untuk berdoa dengan penuh kesadaran dan pengabdian. Bahkan, waktu antara adzan dan iqamah juga dianggap sebagai kesucian waktu, karena pada waktu tersebut seseorang mempersiapkan diri menunaikan sholat, menghadap Allah SWT. 

 

Keempat, doa di hari Jumat

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement