REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membaca kalimat thayyibah adalah salah satu amalan untuk membuka pintu rezeki. Ada beragam pilihan kalimat thayyibah yang dapat diamalkan sesuai dengan selera masing-masing.
Dan jika merujuk kepada sifat kalimat thayyibah yaitu sebuah kalimat yang mengandung kebaikan sehingga mendapatkan kebaikan dari Allah SWT maka sejatinya manusia dapat membaca kalimat thayyibah apa pun.
Alquran dan hadits juga banyak yang menerangkan tentang kalimat thayyibah. Seperti dalam surat Ibrahim ayat 24-25 yang berbunyi:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ
Alam tara kaifa ḍaraballāhu maṡalan kalimatan ṭayyibatan kasyajaratin ṭayyibatin aṣluhā ṡābituw wa far‘uhā fis-samā'(i).
Artinya: Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat thayyibah. (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit,
تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
Tu'tī ukulahā kulla ḥīnim bi'iżni rabbihā, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nāsi la‘allahum yatażakkarūn(a).
Artinya: dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran.
Menurut tafsir tahlili dalam...