Selasa 20 Feb 2024 13:40 WIB

Apa yang Dimaksud Doa Berlebihan? Ini Penjelasan Pegiat Tasawuf

Yang berhak mengabulkan sebuah doa itu hanya Allah SWT.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Yang berhak mengabulkan sebuah doa itu hanya Allah SWT.  Foto:  Tasawuf (ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Yang berhak mengabulkan sebuah doa itu hanya Allah SWT. Foto: Tasawuf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam berdoa, mungkin ada orang yang meminta banyak hal kepada Allah SWT. Misalnya, dia meminta kepada Allah agar diberi materi, kemudian meminta agar diberi pangkat dan jabatan, dan meminta hal-hal yang bersifat duniawi lainnya. 

Lalu bolehkan berdoa seperti itu? Apakah itu termasuk doa yang berlebihan? Lalu doa seperti apa yang sebaiknya kita mohonkan? 

Baca Juga

Pegiat tasawuf asal Madura yang berdakwah di Jogja, KH Kuswaidi Syafi’ie mengatakan, sebenarnya boleh saja meminta doa yang seperti itu kepada Allah. 

"Boleh memohon kepada Allah Taala yang seperti itu. Intinya adalah bahwa permohonan kepada hadirat-Nya itu merupakan doa. Tentu saja yang kita minta adalah segala sesuatu yang bisa menyokong kedekatan kita kepada hadirat-Nya," kata Kiai Kuswaidi saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (20/2/2024). 

Pengasuh Pondok Pesantren Maulana Rumi Bantul ini menjelaskan, ketika dalam posisi meminta begitulah seharusnya seharus muslim. Namun, menurut dia, ada juga seorang hamba tidak meminta kepada Allah karena merasa cukup dengan takdir-Nya. 

"Jadi takdir Allah SWT itu sesungguhnya sudah sangat cukup. Karena itu di antara para wali ada yang tidak berdoa. Karena menyandarkan diri kepada takdir hadirat-Nya itu. Itu boleh juga. yang penting kan di dalam berdoa itu adalah kira merasakan butuh kepada Allah Ta'ala. Sangat butuh," jelas dia. 

Tanpa pertolongan Allah, lanjut dia, seorang hamba tidak bisa berbuat apa-apa. Karena itu, kata dia, pahamilah bahwa "Ad dua'u mukhul ibaadah", doa itu merupakan substansi dari ibadah. 

"Karena itu kemudian di antara para sufi ada yang senantiasa berdoa apakah mereka itu merasa memerlukan sesuatu atau tidak. Jadi terus saja berdoa kepada Allah. Bahkan, Maulana Rumi sampai mengatakan, 'Aku sering berdoa. Dan karena aku sering berdoa aku muncul sebagai doa itu sendiri. Dan karena itu banyak orang-orang meminta doa kepadaku'," ucap dia mengutip pernyataan seorang sufi dan panyair, Jalaluddin Rumi. 

Jadi, menurut dia, boleh sebenarnya mehohon kekayaan, jabatan, maupun hal-hal yang bersifat duniawi lainnya kepada Allah. Perkara dikabul atau tidak dikabul itu urusan lain. Karena, menurut dia, yang berhak mengabulkan sebuah doa itu hanya Allah SWT. 

"Dan sesungguhnya beruntunglah orang yang doanya tidak dikabul. Kenapa sebut saya beruntung? Karena akan dikabul berlipat-lipat kelak di akhirat," ujar Kiai Kuswaidi. 

"Jadi karena itu, kita perlu memang sedikit-sedikit berdoa atau kalau tidak, kita bersandar kepada takdir-Nya dan kita pertayakan hidup kita kepada Allah Ta'ala," jelas dia. 

Namun, ada hadits yang menyatakan bahwa berdoa berlebihan itu dilarang. Seperti disampaikan Abdullah bin Mughaffal RA, sesungguhnya ia mendengar putranya berdoa, "Ya Allah, aku memohon istana putih di sebelah kanan surga ketika nanti aku memasukinya."

Ia berkata, "Wahai putraku, mohonlah surga kepada Allah Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, dan berlindunglah kepada-Nya dari api neraka, karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Ada suatu kaum yang berlebih-lebihan dalam berdoa dan bersuci.'" (HR Ahmad dan Abu Dawud. Dishahihkan oleh Al-Albani)

Kiai Kuswaidi pun menjelaskan makna "berlebihan" dalam hadits tersebut. Menurut dia, doa yang diminta dalam hadits tersebut tentu saja berlebihan karena tidak masuk akal. 

 "Jadi sesungguhnya tidak masuk akal mohon istana putih di sebelah surga. Lah, emang surga itu seperti apa? Wong mata kita pernah melihat, telinga kita belum pernah mendengar. Tidak bisa dibayangkan juga to," kata Kiai Kuswaidi. 

Sementara, menurut dia, surga itu sudah segala-galanya. Disebutkan bahwa surga yang paling buruk saja itu 10 kali lipatnya dunia ini dikurangi bencana-bencananya. "Itu saja sudah terkagum-kagum luar biasa. Padahal itu surga terburuk itu. Berarti kan hebat," ujar dia.  

"Jadi kalau cuma memohon materi, kemudian memohon pangkat dan jabatan, apakah itu termasuk berlebihan? Ya tidak. Bukankah banyak orang di dunia ini yang memiliki materi, pangkat dan jabatan, itu banyak yang begitu," ucap dia. 

Namun, Kiai Kuswaidi sendiri tidak memohon doa yang seperti. Karena, menurut dia, ada banyak hal yang lebih penting untuk dimohonkan kepada Allah SWT, seperri memohin cinta, memohon iman, dan memohon kesetiaan kepada Allah. 

"Itu jauh lebih hebat itu. Cuma karena bukan materi seringkali tidak dilirik oleh manusia," kata Kiai Kuswaidi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement